Sunday, 17 April 2016

Unnes Bersholawat bersama Habib Muhammad Lutfi

Gemuruh salawat Nabi berkumandang menggema di Gedung Auditorium Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam acara Unnes Bersholawat 2016 bersama Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Habib Umar bin Ahmad Al Muthohar, dan Habib Ali Zainal Abidin As Segaf (16/4) dengan tema “Refleksi Sejarah Bangsa, Perkuat Semangat Bela Negara di Kampus Konservasi”.
Unnes Bersholawat merupakan serangkaian acara Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang ke-51. Dalam acara ini dibacakan kitab Maulid Simtudduror yang dipimpin oleh Habib Ali Zainal Abidin As Segaf dan diikuti semua jamaah yang hadir. Memuji dan bersalawat kepada Manusia terkasih, manusia termulia, Nabi Muhammad Saw.

Hadir dalam acara ini para pimpinan, dosen, mahasiswa, dan masyarakat lingkar kampus. Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman Mhum berharap semoga Unnes menjadi rumah ilmu yang rahmatanlil ‘alamin sebagai semangat konservasi dan yang semua datang dalam acara ini dengan keteduhan hati. Semua yang datang dalam acara ini semoga diridai oleh Allah Swt dan dimudahkan dalam segala urusannya.
“Kemudian Unnes juga bisa mendapatkan berkah dari Allah Swt untuk mencapai cita-cita Unnes sebagai universitas konservasi yang bereputasi Internasional.” Lanjut Prof Fathur Rokhman seraya mengucapkan selamat datang kepada Habib Ali Zainal Abidin As Segaf dalam sambutannya.
Habib Umar bin Ahmad Al Muthohar dalam ceramahnya menyampaikan “dalam kaitannya dengan agama disadari maupun tanpa disadari, bahwa kita terbelah menjadi dua golongan, yaitu golongan yang salah paham terhadap islam dan golongan yang pemahamannya salah. Jika kampus yang tidak mengenalkan Nabi Muhammad, tidak mengenalkan salawat, dan tidak mengenalkan zikir inilah yang pemahamannya salah. Karena tidak mengenalkan hal-hal tersebut menyebabkan salah paham terhadap ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah.
Kemudian penceramah kedua, Habib Muhammad Lutfi menyampaikan arti penting salawat. Bahwa salawat bisa mengingatkan kita kepada Allah Swt, salawat mengingatkan kita kepada Baginda Nabi, salawat bisa mengingatkan kita kepada keluarga Nabi, salawat bisa mengingatkan kita kepada para aulia dan para ulama.

“Bahkan Imam Syafii sampai maknai ali dalam allahumma sholli ‘ala muhammad wa ‘ala ali muhammad dengan semua umat Sayidina Muhammad Saw, yaitu silaturrahmi antar sesama manusia. Jika salawat dalam Tahiyat menjunjukan bahwa seolah-olah kita sedang berhadapan dengan Rasul. Tutur Habib Muhammad Lutfi.

Habib Muhammad Lutfi dalam doanya “Ya Allah bukakanlah pintu futuh untuk saudara-saudaraku dalam menempuh pelajaran, dalam menempuh pendidikan sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat bisa menjadi berkah dalam mencapai tujuan yang sejati yang akan disongsong di masa depan”
(Andri Saeful Adnan)


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment