Peningkatan akses pendidikan berkorelasi positif dengan peningkatan akses perempuan Indonesia ke berbagai bidang kehidupan. Dengan pendidikan yang baik, perempuan Indonesia dapat berkiprah di berbagai bidang, termasuk bidang-bidang yang dianggap maskulin.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Fathur Rokhman MHum menyatakan itu dalam refleksi peringatan Hari Kartini, Kamis (21/4).
Ia menunjukkan bahwa ada prospek cerah yang menunjukkan berkuranganya ketimpangan gender berkat akses pendidikan yang baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan di sebuah komunitas semakin tinggi pula tingkat kesetaraan.
“Korelasi ini merupakan kabar yang menggembirakan. Cita-cita keseteraan yang pernah digelorakan Kartini semakin dekat terpenuhi,” katanya.
Di Unnes sendiri kecenderungan baik itu terbukti dengan tampilnya perempuan sebagai pimpinan. Prof Dr Tandiyo Rahayu terpilih menjadi dekan perempuan pertama sepanjang sejarah Unnes,. Tidak berselang lama, Dr Rondiyah terpilih menjadi Dekan Fakultas Hukum.
Secara statistik, peningkatan peran perempuan juga dapat dibaca. Di Unnes, jumlah mahasiswi jauh lebih banyak yaitu 20.760 dibandingkan jumlah mahasiswa yitu 14.753. Mahasiswi tersebut kelak menjadi sarjana yang berkiprah di berbagai bidang pekerjaan.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment