Monday 26 August 2019

Atasi Permasalahan Sampah Plastik, Mahasiswa KKN Alternatif IIA UNNES Membuat Pelatihan Bantal Plastik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif IIA Universitas Negeri Semarang (UNNES)  di Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunung Pati, memberikan pelatihan bantal plastik.

Mereka menggunakan limbah plastik sebagai bahan dasar untuk membuat bantal sebagai salah satu program kerja KKN bertema lingkungab.

Hal itu dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik sekaligus dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.

Kegiatan pelatihan dilakukan di setiap RW yang ada di Kelurahan Plalangan selama tiga minggu mulai  pertengan Juli sampai awal  Agustus 2019. Kegiatan ini bekerja sama dengan pihak Kelurahan Plalangan sebagai bagian program pemberdayaan perempuan Kelurahan Plalangan.

Pelatihan diikuti 20-50 peserta di setiap RW, mayoritas mereka merupakan ibu rumah tangga. Kegiatan  dibuka oleh Lurah Plalangan M Arifin SE. Beliau sangat mengapresiasi dan mendukung pelatihan membuat bantal  dari bahan dasar plasti ini karena dapat mengatasi permasalahan sampah plastik di Kelurahan Plalangan.

Arifin menyampaikan, pelatihan bantal plastik ini benar-benar menerapkan satu solusi terbaik karena sampah plastik tidak dapat diurai oleh bakteri apapun dan menjadi penyumbang sampah terbesar di negeri ini sehingga pelatihan pembuatan bantal dari sampah plastik sangat berguna untuk wilayah Kelurahan Plalangan.

Arifin juga menjelaskan,  pelatihan membuat bantal plastik ini akan terus digalakan dan disosialisasikan kepada masyarakat Kelurahan Plalangan mulai dari RW 1 samapi RW 6.

Arifin menambahkan, sebagai tindak lanjut pelatihan ini akan dibentuk kelompok di setiap RT atau dasa wisma untuk memamfaatkan limbah plastik menjadi bantal dan produk lainnya.

Sementara itu, Doni, koordinator KKN Alternatif IIA Plalangan menuturkan, pelatihan bantal dari limbah plastik dapat mengurangi sampah plastik secara signifikan.

“Untuk membuat satu bantal plastik ukuran 30 x 30 CM setidaknya dibutuhkan lebih dari 100 kantor plastik sehingga kegiatan ini sangat efektif dalam menyelesaikan sampah plastik.” Tutur Doni

Doni menjelaskan, selain mengurangi sampah plastik, bantal plastik ini juga dapat berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal itu karena proses pembuatan relatif mudah dan dapat dikreasikan dengan hiasan menarik.

Proses pembuatan bantal plastik relatif mudah. Hal itu terbukti masyarakat dapat menyesaikan pembuatan bantal sampai selesai. Tampilan bantal juga dapat dikreasikan dengan hiasan sehingga dapat bersaing dengan produk lain, katanya.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment