Untuk mewujudkan negara Indonesia yang maju, modern, demokratis, dan berkeadilan diperlukan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Sumber daya yang unggul hanya dapat dihasilkan dari pendidikan yang unggul dengan guru-guru yang unggul, dan guru-guru yang unggul hanya dihasilkan melalui pendidikan guru yang unggul di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang unggul.
Hal inilah yang menjadi latar belakang penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif dan Strategi Implementasi PDS” antara Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Kemeristekdikti pada Senin (22/7).
Implementasi penugasan dosen di sekolah (PDS) ini diperlukan mengingat unsur utama dalam pendidikan guru adalah dosen. Dosen, di samping harus memiliki kompetensi yang unggul juga harus menjadi model bagi mahasiswa calon guru. Oleh karenanya, dosen harus mampu memberikan contoh baik bagi mahasiswa calon guru dalam melaksanakan tugas keprofesiannya, termasuk bagaimana melaksanakan pembelajaran di kelas.
Agar dosen LPTK termasuk UNNES, pada saat melaksanakan tugas pembelajaran mampu menghadirkan pengalaman nyata bagaimana melaksanakan pembelajaran yang baik, yang relevan dengan tuntutan mutu proses pembelajaran di sekolah, maka dosen harus mengalami langsung bagaimana menjadi “guru” melalui suatu program di ployment atau penugasan dosen di sekolah.
Dalam sambutannya, Sekretaris LP3 UNNES Drs Ngabiyanto MSi menjelaskan, kegiatan bertujuan untuk memberikan penyamaan persepsi mengenai apa dan bagaimana pembelajaran di kelas berlangsung.
“Kita punya tiga instruktur andal yang akan memberikan materi dalam FDG kali, ada Pak Isnarto, Pak Adi, dan Bu Betty. Sederhananya, kegiatan ini bertujuan untuk menjawab rumusan bagaimana pembelajaran itu berjalan dengan inovatif dan strategi implementasinya,” ungkap Drs Ngabiyanto MSi.
Bagi sebagian sekolah, imbuhnya, PDS 2019 merupakan keberlanjutan dari program PDS sebelumnya. Ada sebagian sekolah yang baru mengikuti, ada juga yang sudah menjadi mitra PDS dari tahun sebelumnya. PDS ini juga berkaitan dengan PPG yang programnya ada di LP3.
Perbaikan Kualitas Pembelajaran LPTK
Dalam kegiatan yang diketuai langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt ini, PDS diharapkan mampu menjadi wadah pembentukkan dosen LPTK dengan model ideal bagi mahasiswa calon guru. Selain itu, dosen juga dapat menghadirkan pengalaman nyata dunia sekolah saat mengajar.
Dengan menghadirkan tiga instruktur yakni Dr Isnarto MSi, Dr Adi Nurcahyono SPd MPd, dan Badingatus Solikhah SE MSi Akt CA CMA CPA, kegiatan melibatkan 4 sekolah mitra UNNES, 7 dosen, dan 7 guru.
Keempat sekolah tersebut yakni SD Negeri Sekaran 01, SMP Negeri 10 Semarang, SMA Negeri 12 Semarang, dan SMK Negeri 12 Semarang.
Program PDS di sekolah diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi dosen untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di LPTK sehingga hasilnya pun dapat dirasakan oleh mahasiswa.
Nantinya, dosen yang telah mengikuti program PDS perlu mengevaluasi perkuliahan yang sudah berlangsung, melakukan inovasi pembelajaran yang menggambarkan suasana nyata pembelajaran di sekolah. Dengan demikian program ini dapat meningkatkan kesiapan mahasiswa UNNES menempuh Praktik Pengalaman Lapanga (PPL).
Dwi Hermawan (Student Staff)
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment