Salah satu target UNNES dalam Nawatarget tahun 2019 adalah perolehan paten sebanyak 30 judul. Sementara jumlah paten (granted) yang dimiliki UNNES hingga saat ini hanyalah 10 paten.
Hal tersebutlah yang melatar belakangi penyelenggaraan Workshop Penyusunan Deskripsi Paten pada Senin hingga Selasa (15-16/4) bertempat di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNNES.
Terobosan kebijakan ini dilakukan mengingat banyaknya inovasi karya yang dihasilkan oleh para peneliti yang merupakan luaran berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan sumber dana DRPM maupun dana DIPA UNNES. Namun demikian sebagian besar inovasi tersebut belum didaftarkan untuk mendapatkan hak paten.
Ada beberapa faktor penyebab hal tersebut dapat terjadi, antara lain kurangnya pemahaman tentang paten, prosedur pendaftaran paten, keterbatasan waktu dan biaya, serta kesibukan para dosen.
Untuk mengatasi kendala tersebut, maka perlu dilakukan kebijakan khusus yang antara lain dengan implementasi Program Fasilitasi Perolehan Hak Paten. Dlam program ini, para inventor akan didampingi mulai dari penyusunan deskripsi paten, pemberkasan dokumen paten, bantuan biaya pendaftaran, pemeriksaan substatif hingga mendapatkan sertifikat paten (granted).
Kegiatan yang mendaftarkan 50 (lima puluh) invensi dari para dosen UNNES ini, melibatkan 12 tenaga ahli dari Sentra KI LP2M UNNES dan 4 tenaga ahli dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkumham RI.
Diharapkan program fasilitasi perolehan paten ini dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga dapat mendongkrak perolehan hak paten UNNES. Perolehan ini nantinya menjadi salah satu langkah UNNES dalam mewujudkan Nawatarget tahun 2019 dan berkontribusi bagi pengembangan keilmuan mendatang.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment