Konsulat Jenderal RI di Jeddah akan menggandeng Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk mendirikan Pusat Studi dan Budaya Indonesia di Jeddah. Rencana tersebut disepakati dalam pertemuan Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum dengan Kepala KJRI Jeddah, Senin (29/4).
Untuk merealisasikan rencana itu, Oktober mendatang KJRI Jeddah akan berkunjung ke UNNES untuk mematangkan master plan. KJRI direncanakan datang dengan tim dari Thaif University, perguruan tinggi yang memotori pendirian lembaga tersebut.
Rencana pendirian pusat studi menjadi salah satu agenda yang dibicarakan Rektor UNNES selama kunjungan kerja di negara tersebut.
Konjen RI di Jeddah mengapresiasi kerja sama yang dijalin UNNES selama ini. Sebab, kerja sama tersebut dirasa telah membawa manfaat besar.
Misalnya, Konjen menyampaikan terima kasih karena UNNES telah mengirimkan dosen Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di KJRI pada 2018. Berkat kegiatan tersebit, para peserta dapat mengikuti kegiatan Indonesia for Businees yang diniasi KJRI dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Selain itu, pada semester ganjil 2018/2019 lalu UNNES juga teah mengirim professor. Kegatan visiting professor ini telah menghasilkan kolaborasi dalam riset dan publikasi dengan Arab Open University.
Selain fokus mengajar, dosen yang dikirim UNNES dinilai berkontribusi pada kegiatan-kegiatan di KJRI sebagai bentuk pengabdian dalam implementasi tri dharma perguruan tinggi.
Hasil yang dinilai baik itulah yang mendorong kedua pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama. “Tahun depan MoU dengan KJRI Jeddah harus diperpanjang, karena memberi manfaat besar kepada kedua belah pihak. Ini juga sesuai cita-cita UNNES untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia,” lanjut Prof Fathur.
from Universitas Negeri Semarang