Monday, 4 March 2019

Mahasiswa Kimia UNNES Jadi Fasilitator Saudara Satu Negara di Malaysia

Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan kampus yang mendukung berbagai kegiatan mahasiswanya baik dari sisi pendidikan dan pengajaran; penelitian dan pengembangan; maupun pengabdian kepada masyarakat. 

Merupakan mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang (UNNES), Adi Wahyu Arzanto yang ditunjuk menjadi Fasilitator program pengabdian masyarakat Saudara Satu Negara di Malaysia bersama Ahmad Abdullah Zawawi dari Unesa.

Program berbasis pengabdian kepada masyarakat ini sudah diselenggarakan sebanyak dua kali oleh Saudara Satu Negara.

Mahasiswa asal Kota Pekalongan ini terpilih sebagai koordinator program Saudara Satu Negara di daerah Sabah, kemudian ia diberikan amanah sebagai fasilitator program pengabdian tersebut.

Sebagai fasilitator, Adi yang telah 5 kali ke Malaysia ini juga  berperan sebagai narahubung antara pihak baik peserta, sekolah, maupun pihak perusahaan kelapa sawit.

Adapun program tersebut memiliki beberapa tahapan seleksi program yang diikuti ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia. Proses seleksi program tersebut diantaranya dengan mengirimkan CV dan Motivation Letter. Setelah lolos seleksi tersebut, dilanjutkan proses interview melalui telepon. Proses interview tersebut diikuti oleh para peserta terbaik yang lolos tahap pemberkasan CV dan Motivation Letter.

Setelah proses interview, maka akan didapatkan  5 peserta terbaik dari berbagai universitas untuk diberangkatkan secara gratis ke Sabah, Malaysia. Kelima peserta yang lolos seleksi, yaitu Ayu Widya Wardani (Undip), Jauhar Nashrullah (Universitas Muhammadiyah Malang), Daru Seto (IAIN Surakarta), Dyastari (Universitas Siliwangi Tasikmalaya), dan Syarmilasari (UIN Ar-Raniry).

Program Saudara Satu Negara merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sejak Kamis hingga Senin (21-25/2) di daerah Sabah Malaysia.

Kegiatan ini berfokus pada sebuah sekolah bagi anak anak TKI Indonesia bernama Community Learning Center (CLC) Ladang Lumadan dan para pekerja di ladang kelapa sawit di daerah tersebut.

Program ini menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan anak dan pemberian rasa sayang agar mereka merasakan bahwa mereka merupakan warga Negara Indonesia yang masih diperhatikan oleh orang Indonesia.

Nurjanita, selaku kepala sekolah CLC Ladang Lumadan sangat mengapresiasi kehadiran Adi dan tim dari Saudara Satu Negara dan berharap akan banyak warga Indonesia yang berkunjung ke CLC untuk memberikan semangat memotivasi dan memberikan inspirasi bagi warga Indonesia di sana.

Adi memiliki keinginan bahwa suatu saat nanti anak-anak TKI di daerah Sabah dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mewujudkan mimpi mereka, agar lebih berguna bagi orangtua, agama, dan bangsa Indonesia.

Dwi Hermawan (Student Staff)


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment