Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Fathur Rokhman menjadi pembina dalam apel pagi di Fakultas Bahasa dan Seni, kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Senin (4/3/2019). Apel diikuti oleh unsur pimpinan fakultas, dosen pengelola jurusan, dosen CPNS dan kontrak, juga tenaga kependidikan.
Dalam amanatnya, Prof Fatjur berbagi inspirasi tentang perjalanan hidup Thomas Alva Edison, penemu lampu listrik. Ketika masih sekolah, guru-guru Thomas merasa kesulitan untuk memberikan pelajaran kepada Thomas. Untuk itu, sekolah akhirnya menyatakan tidak sanggup lagi mengajarnya dan mengirim surat kepada sang ibu.
Dalam surat itu sebenarnya dinyatakan bahwa sekolah tidak sanggup mengajar Thomas karena ia kesulitan menerima pelajaran. Namun, sang ibu mengatakan kepada Thomas bahwa isi surat itu ialah Thomas anak yang luar biasa cerdas, sehingga sekolah meminta agar ibu mengajar Thomas di rumah saja.
Singkat cerita, setelah Thomas menghasilkan banyak penemuan dan sang ibu telah tiada, ia menemukan sebuah berkas berisi isi surat tersebut. Betapa terkejutnya Thomas setelah tahu bahwa isi surat tersebut tidak sama dengan apa yang dikatakan oleh ibu ketika masih hidup. “Betapa hebatnya kekuatan kata sehingga bisa mengubah hidup,” ujar Prof Fathur.
Menurut Fathur, kata bisa menjadi kekuatan untuk memengaruhi agar seseorang bisa bersikap positif maupun negatif. Oleh sebab itu, sebagai civitas akademika yang memiliki bekal literasi memadai, segenap warga UNNES mesti terus membangun kebersamaan demi kemajuan lembaga melalui kata-kata inspiratif dan membangun keadaban. “Setiap hari kita mesti terus menularkan energi positif,” ujarnya.
Ia juga mengutip ayat pertama dalam Alquran, yaitu “Iqra” yang bermakna “bacalah” di dalam Surah Al-Alaq. Sekarang, menurut Prof Fathur, kata menjelma ke dalam tulisan di media sosial yang bisa menjadi rekam jejak siapa pun. Orang tidak akan pernah tahu kapan ia dipanggil Yang Mahakuasa, sehingga kata-kata yang ditinggalkan akan terus berjejak di media sosial. Dalam kapasitas keilmuan, ia mendorong dosen yang menulis dan berkontribusi bagi masyarakat agar membangun optimisme dan bukan pesimisme. “Hanya dengan begitu UNNES yang kita cintai bisa menyongsong perguruan tinggi kelas dunia,” ujarnya.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment