Wednesday 30 August 2017

Pengajian Rutin UNNES Menilik Hubungan antara Islam dan Olahraga

Universitas Negeri Semarang
Pengajian Rutin UNNES Menilik Hubungan antara Islam dan Olahraga

Universitas Negeri Semarang (UNNES) adakan pengajian rutin pada Minggu (20/8) di Rumah Dinas Rektor. Susunan acara diawali dengan khataman Alquran bersama dan dilanjutkan dengan sambutan dari Prof Dr Rustono, MHum.

Dalam sambutannya, Prof Rustono menyatakan kebanggaannya pada aktivitas yang telah dilakukan oleh UNNES, terutama acara Solat Subuh berjamaah di hari sebelumnya (Sabtu (19/8)) yang dimuat oleh Ristekdikti. Kemudian, ia juga mengingatkan pada para pimpinan mengenai persiapan kurban yang akan dilakukan UNNES dalam rangka hari raya Idul Adha nantinya.

Masuk ke acara berikutnya, tausiyah pengajian kali ini diisi oleh Dr Bambang Budi Raharjo, MSi dengan tema Olahraga dari sisi Islam. Dalam tausiyah kali ini, Bambang menyatakan bahwa olahraga adalah aktivitas fisik yang disengaja dengan melakukan aturan baku dengan hasil yang tidak didapatkan saat itu juga. Dengan melakukan olahraga, badan akan menjadi sehat. Sehat yang dimaksud adalah kuat dan bertenaga untuk melakukan banyak aktivitas. Berdasarkan manfaat tersebut, Bambang menganggap bahwa olahraga adalah sebuah kebutuhan primer.

Kemudian, kaitan mengenai hubungan antara olahraga dengan Islam, Bambang menyampaikan bahwa banyak anjuran tokoh Islam mengenai olahraga yang dapat dilakukan oleh umat. Sebagai contoh, panglima perang Islam, Umar bin Khatab, menyarankan pasukannya untuk berlatih melempar, dan pemuda untuk berenang. Kemudian, Nabi Muhammad SAW, mewajibkan kepada para orangtua untuk mendidik anak mereka membaca dan berolahraga. Olahraga yang disarankan nabi antara lain berenang, memanah, bertinju, dan berkuda.

Meskipun beberapa olahraga yang disampaikan tersebut masih kondisional pada kebutuhan zaman saat itu (seperti memanah untuk berperang), terdapat nilai dari olahraga yang dapat digunakan sehari-harinya. Ia mencontohkan bahwa dalam pertandingan olahraga, durasi waktu merupakan hal yang penting. Sehingga, orang harus datang tepat waktu agar tidak dikeluarkan dari pertandingan.

Seusai tausiyah, acara pengajian dilanjutkan dengan pembacaan kitab oleh Gus Lukman Hakim dan ditutup dengan doa yang dipandu oleh KH Maksum.

(Cesar Abdul, Student Staff)

No comments:

Post a Comment