Penelitian di bidang konservasi kehati (Keanekaragaman Hayati) kembali dilakukan UNNES dengan menggandeng Departement Forest Biology, Kasetsart University, Thailand.
Penelitian yang didanai DIPA UNNES melalui skim kerjasama Luar Negeri dilakukan oleh 3 dosen jurusan Biologi FMIPA yang diketuai oleh Dr Margareta R, Dr Andreas Priyono, M Abdullah MSc dan 1 mahasiswa Biologi sebagai payung (Firman Heru) mengambil tema In situ Conservation Management of Wreathed Hornbill (WH).
WH merupakan burung julang emas yang merupakan kelompok burung rangkong yang dapat kita dijumpai di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Bekerjasama dengan Dr. Vijak Chimchome, Dr Narong, dan Dr Pittaya ahli satwa liar dari Departement Forest Biology, berusaha melakukan analisis model konservasi in situ bagi julang emas yang juga dapat ditemukan di Thailand. Lokasi penelitian dilakukan di Taman Nasional Khao Yai Thailand dari tanggal 27 Juli – 1 Agustus 2017.
Thailand merupakan salah satu negara di Asia yang telah berhasil melakukan konservasi in situ khususnya kelompok Rangkong. Menurut mereka peran dari jenis burung tersebut sangat penting bagi keberadaan hutan di Thailand. Para peneliti UNNES juga mendapat kesempatan bertemu dengan Dekan Fakultas Kehutanan Kasetsart University Ass Prof Dr.Nikhom Laemsak. Dalam pertemuan tersebut dibahas keberlanjutan dari kerjasama ini sesuai dengan arahan Dekan FMIPA Prof Dr. Zaenuri pada saat melepas Tim Research, yakni tidak hanya dalam penelitian saja tetapi juga kerjasama publikasi, visiting professor/lecture, exchange student (sit in dan transfer kredit).
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment