Alunan gending gamelan Jawa menjadi penanda dimulainya Pentas Hari Musik Dunia 2016 yang dilaksanakan di Panggung Terbuka Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Selasa (21/6). Beberapa gending Jawa garapan baru yang digelar pada pembukaan memberikan kesan semangat kebersamaan dan kesatuan untuk menghormati ragam budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya akan seni musik.
Pada akhir pertunjukan, gamelan Jawa pun menjadi penutup dengan luwesnya. Instrumentasi gamelan menyatu memberikan gagasan baru dari genre-genre musik yang ada di Indonesia. Hal tersebut, mengkokohkan bahwa gamelan Jawa sebagai identitas World Music makin dipelajari diberbagai penjuru dunia.
Momentum Hari Musik Dunia tahun 2016, telah diperingati oleh Hima Seni Drama Tari dan Musik (Sendratasik) FBS Unnes. Wujud kegiatan berupa workshop dan dilanjutkan dengan pentas musik di malam harinya. 13 sajian musik pada malam hari itu mewakili genre musik yang ada di Indonesia, antara lain; pop, orkestra, ansambel, rock, blues dan beberapa lagu-lagu populer yang digarap baru oleh mahasiswa dan alumni Sendratasik.
Drs Syahrul Syah Sinaga MHum selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS Unnes mengatakan, sesuai dengan tema yang ada yaitu “Musiklopedia”, peringatan hari musik dunia tahun ini memberikan warna warni musik yang terangkum dalam suatu kamus musik, sehingga perkembangannya dapat dikaji sebagai media apresiasi, kreasi dan ekspresi.
Pada kesempatan itu juga, Drs Syahrul Syah Sinaga MHum memimpin doa untuk korban bencana banjir dan lonsor di wilayah Jawa Tengah khususnya di Purworejo. Panitia bekerja sama dengan BEM FBS melakukan penggalangan dana ntuk disumbangkan kepada korban bencana.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment