kalau berbicara tentang kualitas guru rendah, hati-hati ini akan menuju sesuatu yang kita banggakan bersama yakni kualitas pembelajaran rendah, akibatnya kualitas pendidikan juga rendah. Jadi artinya bahwa guru penentu utama kualitas pendidikan.
Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karier Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Menristek Dikti Dr Didin Wahidin MPd menyampaikan itu saat menjadi nara sumber pada seminar nasional pendidikan “PPG Menjawab Tantangan Guru Profesional Masa Depan”, Selasa (19/1) di C7 Fakultas Ilmu Sosial Unnes kampus Sekaran Gunungpati.
Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Profesi Guru (PPG) dibuka Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof YL Sukestiyarno. Kegiatan diikuti 241 mahasiswa PPG SM3T Angkatan 3.
Dr Didin Wahidin juga mengatakan, guru berkualitas berpengaruh besar terhadap prestasi peserta didik. Guru yang baik akan membuat pembelajaran yang baik, pembelajaran yang baik akan mengangkat kualitas pendidikan menjadi lebih baik.
Jika ada orang yang menyebut dirinya guru harus tahu dasar teoritik yang melandasi setiap tindakannya dalam mengelola pembelajaran. Mengapa misalnya kita menghukum anak, mengapa ikut metode diskusi, mengapa harus belajar dengan tanya jawab dan sebagainya, itu harus ada latar belakang teorinya.
Kalau belum ada satu pun teori yang melekat pada dirinya teori-teori itu silakah belajar lagi anda belum layak menjadi guru, pesan Dr Didin Wahidin.
“Saya yakin mahasiswa SM3T inilah yang akan menentukan kualitas pendidikan dimasa mendatang,” kata Dr Didin Wahidin.
Menurut Dr Didin Wahidin, gambaran ideal guru profesional abad 21 diantaranya guru memiliki daya gerak untuk belajar, guru harus ahli dalam membuat media supaya pembelajaran tersampaikan dengan baik, guru harus pintar teknologi buka internet untuk memperkaya wawasan jangan sampai tertanam pada benak guru bahwa ilmu hanya ada pada dosen dan perpustakaan yang isinya hanya buku buku saja, guru harus punya empati (mengkondisikan untuk anak belajar), mempunyai kemampuan untuk mengharmonisasikan teknologi, dan guru harus mampu menjadi contoh atau model bagi murid muridnya.
Nara sumber kedua Farida Rahmalatif SPd MPd guru berprestasi tingkat nasional menyampaikan, karakter guru profesional yakni iklas dalam mendidik, disiplin tinggi, inovatif dan kreatif, komunikatif, serta selalu siap menghadapi perubahan.
Selain Dr Didin Wahidin dan Farida Rahmalatif MPd, seminar ini juga menghadirkan pembicara Prie GS dari Budayawan.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment