Keberadaan Pusat Karir di perguruan tinggi itu mencerminkan tanggung jawab dan layanan perguruan tinggi bagi lulusan mahasiswanya.
Tracer study merupakan studi pelacakan jejak lulusan atau alumni yang dilakukan dua tahun setelah lulus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui outcome pendidikan dalam bentuk transisi dari dunia pendidikan tinggi ke dunia kerja, situasi kerja terakhir, keselarasan, dan aplikasi kompetensi di dunia kerja. Dengan demikian, Tracer Study berperan penting dalam pengembangan perguruan tinggi.
Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Dr H Didin Wahidin MPd menyampaikan itu saat menjadi nara sumber Workshop Tracer Study di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Selasa (10/10/2017).
Didin Wahidin menegaskan, keberhasilan lulusan perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja merupakan salah satu indikator outcome pembelajaran dan relevansi perguruan tinggi bagi masyarakat.
Untuk itu, perguruan tinggi bertanggung jawab tidak hanya untuk melengkapi lulusan dengan kompetensi tertentu (output pembelajaran) tetapi juga wajib memfasilitasi dan menjembatani lulusan memasuki dunia kerja.
Selain itu, Tracer study juga dapat menyediakan informasi untuk kepentingan evaluasi hasil pendidikan tinggi dan selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi bersangkutan, serta menjadi salah satu syarat kelengkapan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment