Wednesday 19 August 2015

Logo Baru, Penanda Transformasi Universitas Konservasi

Melalui seremonial yang etnik, Universitas Negeri Semarang (Unnes) meluncurkan logo baru, Selasa (18/8). Logo baru Unnes melambangkan semangat inovasi Unnes sebagai Universitas Konservasi.

Perubahan itu sekaligus sebagai jawaban atas perubahan dunia dan tantangan yang menyertainya. Sebagai lambang, logo Unnes menjadi penanda (sign) atas transformasi yang dilakukan Unnes di berbagai bidang.

Elemen Baru

Dibandingkan logo lama, logo Unnes tidak berubah secara total. Ada identitas yang akan terus dipertahankan, terus dilestarikan. Ini berarti, berbagai kebaikan yang telah menjadi tradisi universitas akan terus menjadi tradisi.

Pada saat yang sama, sejumlah elemen baru ditampilkan. Elemen baru itu mewakili semangat Unnes mendidik anak muda Indonesia secara lebih dinamis dan modern. Semangat itu diharapkan dapat terinternalisasi, menjadi nilai yang terejawantah dalam kehidupan sehari-hari.

Elemen kuncup bunga teratai berhelai tiga berwarna merah dan putih, menandakan semangat Unnes dalam berinovasi untuk mengembangkan perguruan tinggi bertaraf internasional berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sayap mengepak berwarna kuning emas berhelai delapan menunjukkan Unnes yang dinamis dengan berbasis pada delapan nilai konservasi. Delapan nilai konservasi yaitu: inspiratif, humanis, kepedulian, inovatif , kreatif , sportifitas, kejujuran, dan keadilan.

Siluet Tugu Muda yang diapit oleh dua kepakan sayap melambangkan semangat perjuangan dan identitas Unnes yang berasal dari Semarang. Lambang tersebut bermakna, Unnes akan tumbuh dan berkembang baik secara lokal, nasional, maupun internasional tanpa meninggalkan konteks sosialnya.

Tulisan Unnes dan Universitas Negeri Semarang berwarna biru melambangkan kemuliaan sebagai rumah ilmu pengembang peradaban unggul yang menghadirkan kebermanfaatan bagi semesta.

Perbaikan untuk Kebaikan

Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman menjelaskan, perubahan logo merepresentasikan semangat tranformasi lembaga yang dipimpinnya itu. Dengan berbagai perbaikan, Unnes ingin selalu hidup dalam konteks masyarakat dan zaman. Segala perubahan tersebut dilakukan untuk kebaikan.

Ia membuat analogi, kampus Unnes adalah rumah ilmu. Sebagai rumah, universitas menjadi tempat tumbuh yang sehat dan nyaman bagi siapa pun yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuannya. Sebagaimana rumah dalam arti sesungguhnya, rumah ilmu adalah tempat yang hangat, menyenangkan, dan dipenuhi kasih sayang.

Sebagai tempat tumbuh, universitas harus terus memperbaiki diri, berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Di sana lah ilmu disemaikan, ditanam, agar buahnya dapat dipetik oleh masyarakat.

“Perubahan dunia, perubahan masyarakat, dan perubahan ilmu pengetahuan direspon Unnes dengan perubahan dan transformasi diri. Visualisasi berbagai perubahan itulah yang kami hadirkan melalui logo baru,” katanya.



from Universitas Negeri Semarang http://ift.tt/1Kv0mmp
via IFTTT

No comments:

Post a Comment