Prie GS salah satu budayawan Semarang, memaknai karakteristik “Autentik” yakni karakteristik asli yang harus segera disadari oleh setiap orang, khususnya mahasiswa. Cara pandang itu disampaikan dalam acara Pengajian Budaya Selapanan yang diadakan di Pelataran Dekanat Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Minggu (20/3).
Menurut Prie, “Autentik” setidaknya dapat diwujudkan dengan melalui tiga cara. Yang pertama, memahami dan menerapakan asas simplicity atau kesederhanaan. Kedua, yakni melakukan tirakat dan usaha, yang ke tiga lulus etape fase perkembangan manusia secara alamiah.
“Unnes telah memilih Konservasi sebagai jalan visi misi. Harus mampu membentuk dan mengembangkan karakter “Autentik” ini, seperti menyematkan sikap ekologis untuk menjadi way of life,” ujar Prie pada acara yang dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, mahasiwa Unnes dari berbagai jurusan dan fakultas serta fans Prie GS.
Bekerja sama dengan Rohis Fakultas Teknik, acara yang bertajuk Menandai Waktu Menengok ke Belakang Kita untuk Bersyukur dan Menabung Semangat ini, Wirawan menyampaikan apresiasi kegiatan.
“Pengajian Selapanan ini merupakan cara komunikasi budaya yang santun,” katanya.
Kata “Selapanan” diambil dari istilah jawa, yang berarti 35 hari.
Maka forum Ngaji Budaya bersama Pak Prie GS di selenggarakan setiap 35 hari sekali di setiap hari Minggu Wage.
Forum ini digagas teman-teman Ikatan Remaja Masjid Baiturrahman(IKAMABA) Semarang bersama Pak Prie GS guna untuk menjadikan tempat berlatih saling berbagi manfaat serta berkumpul atau bersilaturahim tanpa pamrih kecuali ingin menjadi manusia yang lebih baik.Eva Rafiqoh
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment