Friday, 11 March 2016

Membuat Perdes Tentang PHBS, Tiga Desa Di Kabupaten Semarang Gandeng PSGA Unnes

Bertepatan review terkait substansi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang akan dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes), tiga desa di kabupaten Semarang, yaitu Desa Gondoriyo, Wonorejo, dan Tlompakan, menggandeng Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk mendampingi para pembuat kebijakan itu. Kegiatan yang diprakarsai Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata (YKKS) dan Child Fund Indonesia ini diikuti oleh 50 perwakilan dari 3 desa.

Ketua YKSS Ir Benediktus Sukamto MS berharap, melalui pendampingan dari PSGA Unnes ini dapat memperoleh masukan yang konstruktif untuk perbaikan Perdes sebelum ditetapkan, diundangkan, dan disebarluaskan.

“Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya, kata Benediktus Sukamto, ketika membuka acara itu di Hotel C3 Ungaran, beberapa waktu yang lalu.

Senada dengan Ketua YKSS, Partnership Officer Child Fund Indonesia Jepi Jumiarsih juga berharap akan terus terjalin kerjasama yang berkelanjutan antara YKKS, Child Fund dan PSGA Unnes, “tidak hanya melakukan pendampingan dalam finalisasi Perdes PHBS namun juga pada kegiatan-kegiatan selanjutnya,” katanya.

Pengajuan Perdes, Menurut Ketua PSGA Unnes Evi Widowati MKes masih terus membutuhkan pendampingan dan konsultasi khusus terkait dengan sanksi dan point-point tambahan yang ditemukan dalam draft tersebut.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment