Wednesday, 30 March 2016

Inilah Lima Tokoh Penerima Anugerah Konservasi 2016

Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan penghargaan kepada lima tokoh Indonesia yang memiliki jasa besar dalam berbagai bidang. Anugerah Konservasi diserahkan oleh Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam upacara puncak peringatan Dies Natalis ke-51 Unnnes di auditoium Unnes, Rabu (30/3).

Kelima tokoh yang menerima anugerah konservasi adalah Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono, Prof Dr M Nuh DEA, Prof Mohamad Nasir, Prof Dr Riri Fitri, dan Dr (HC) Rita Subowo.

Susilo Bambang Yudhoyono

Anugerah Konservasi Upakaratama Reh Adiwangsa diberikan kepada Susilo Bambang Yudhoyono. Pria yang akrab disapa SBY ini lahir dari keluarga rakyat yang mencintai rakyat. Ia adalah Presiden Republik Indonesia yang terpilih secara demokratis melalui pemilihan presiden pertama kali sepanjang sejarah.

Satu dasawarsa mengabdi, SBY dinilai memiliki peran  besar dalam menegakkan demokrasi di Indonesia sehingga menjadi salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Pada bidang politik, ia menjadi presiden yang menggagas dan meneladankan politik santun. Ia juga berhasil memimpin dalam suasana teduh dengan menjalin hubungan yang harmonis antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Kiprah SBY sebagai pemikir dan pemimpin tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga terentang secara internasional. Usahanya untuk turut menegakkan perdamaian dunia diwujudkan dengan mendirikan Peace and Securuty Center yang menjadi pusat pelatihan bagi pasukan perdamain dunia. Bersama kepala negara lain ia juga menjadi perumus konse Sustainable Development Goals  (SDGs).

Mohamad Nuh

Anugerah Upakara Bagyaning Sasama iberikan kepada Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) pada Kabinet Indonesia Bersatu II Mohamad Nuh. Ia lahir dari keluarga bersahaja, namun gigih memperjuangkan cita-citanya. Kondisi itulah yang menginspirasinya menggagas program Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa Berpestasi (Bidikmisi).

Sejak dijalankan pada tahun 2010, beasiswa Bidikmisi telah diberikan kepada lebih dari 100 ribu mahasiswa miskin berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia. Bidikmisi telah memberi jalan kepada anak muda Indonesia yang lahir dari keluarga tidak mampu untuk memelihara dan mewujdukan cita-citanya.  Berkat bidikmisi, anak muda dari keluarga dhuafa memiliki kesempatan mengembangkan diri sehingga siap menjadi pemimpin bangsa di masa yang akan datang.

Mohamad Nasir

Penghargaan Upakarti Udyakarya Guna diberikan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. Sebagai menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi belau menggagas sekaligus mengawal konsep hilirisasi riset agar penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian lainnya memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Konsep ini telah menjadi acuan dalam desain kegiatan penelitian yang berorientasi kebermanfaatan menuju bangsa yang maju dengan ilmu pengetahuan.

Riri Fitri Sari

Anugerah Upakara Dayaning Bawana diberikan kepada Prof Dr Riri Fitri Sari. Ia adalah profesor bidang Teknik Komputer (Sejak 1 Mei 2009) di Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI). Saat ini ia menjabat sebagai CIO/ Kepala Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi (PPSI) UI.

Saat ini beliau aktif mengajar dan meneliti di bidang Computer Network, Grid Computing, implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dari berbagai publikasi ilmiah berupa jurnal internasional dan presentasi di berbagai konferensi teknik elektro dan komputer di berbagai negara dan pencapaian dibidang penerapan teknologi informasi Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari dipilih menjadi Senior Member dari Institute of Electronics and Electrical Engineers (IEEE).

Salah satu gagasan besarnya adalah UI Greenmetric yang merupakan program indeks kampus hijau universitas di dunia.  UI Greenmetric mengembangkan kriteria kampus hijau sekaligus mendorong perguruan tinggi di berbagai negara untuk mengembangkan lingkungan pendidikan yang ramah lingkungan.

Rita Subowo

Anugerah Upakara Bhirawa Sentosa diberikan Dr (HC) Rita Subowo. Perempuan tangguh ini pernah memimpin Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) periode 2007-2011. Ia juga pernah berkiprah sebau Ketua Umum Ketua Olimpiade Indonesia (KOI) pada 2011 hingga 2015. Selama memimin KONI Rita berjasa mengembangkan olahraga nasional hingga mencapai sejumlah prestasi yang membanggakan bangsa.

Mantan atlet bola basket ini pernah memimpin Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) sekaligus menahkodai organisasi itu hingga menjadi organisasi yang cemerlang. Pada tahun 2002 dan 2006, Rita terpilih sebagai Wakil Presiden Federation Internationale de Volley Ball (FIVB). Ia menjadi wanita pertama Indonesia yang menempati posisi prestisius tersebut.

Penerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Negeri Semarang ini juga pernah menerima penghargaan Adi Manggala Krida dari Presiden Soeharto atas gagasannya dalam bidang olahrag. Rita Subowo juga memiliki sumbangsih besar dalam Progam Indonesia Emas (Prima) yang merupakan program pendidikan bagi atlet nasional yang dipersiapkan berlaga di even nasional dan internasional.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment