Berjubah dan bersorban serba hitam untuk menandakan dirinya keturunan Nabi Muhammad, Khalifah Ibrahim, nama lain Baghdadi, mengajak semua orang Islam bergabung bersama dia dan berjihad di jalan Allah.
Dia sesumbar, di bawah kepemimpinannya dunia Islam bakal kembali meraih kehormatan, hak, dan kepemimpinannya di jagat ini. "Saya adalah pemimpin bagi kalian semua meski saya bukan yang terbaik," kata Baghdadi, seperti dilansir surat kabar the Telegraph awal bulan lalu.
"Jika kalian melihat saya benar, bantu saya. Jika kalian melihat saya salah, nasihati saya dan kembalikan saya ke jalan yang benar," ujarnya. "Patuhi saya selama saya patuh kepada Allah."
Baghdadi menyanjung kemenangan jihad telah mengembalikan era kekhalifahan Islam setelah lenyap berabad-abad. "Allah memberikan kemenangan kepada saudara kalian, para mujahidin setelah bertahun-tahun berjihad dan bersabar...Jadi mereka mengumumkan kekhalifahan dan menunjuk khalifah," tuturnya.
Nahas. Di tengah khotbah mantap dan mampu membius para pengikutnya, Baghdadi berbuat ceroboh. Jam tangan mewah bermerek Rolex terlihat melingkari pergelangan tangan kanannya saat lengan jubahnya tersingkap.
Padahal Rasulullah dan empat khalifah sesudahnya bersikap bersahaja. Bahkan nabi sering puasa selang sehari karena tidak punya makanan dan minuman.
Parahnya lagi, khalifah palsu ini mendapat jabatan mentereng itu dengan tangan berlumuran darah. Dia berperang dengan sangat kejam - mengeksekusi dan memenggal lawan sudah tidak berdaya. Banjir darah atas perintah Baghdadi ini meluas mulai Suriah hingga ke Irak.
Ulama Sunni Yusuf al-Qardawi menegaskan klaim berdirinya kekhalifahan dipimpin Baghdadi itu melanggar syariat Islam. "Gelar khalifah hanya bisa diberikan oleh seluruh orang Islam di dunia, bukan oleh satu kelompok," katanya.
Melalui perwakilannya, Abbas Shuman, imam besar Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir, menyebut negara Islam bentukan Baghdadi adalah teroris. "kekhalifahan Islam tidak bisa dibentuk dengan paksaan. Menguasai sebuah negara dan membunuh setengah penduduknya...ini bukan ciri negara Islam. Ini adalah terorisme."
Ulama Yordania, Abu Muhammad al-Maqdisi, mentor mendiang pemimpin Al-Qaidah di Irak Abu Musab al-Zarqawi, juga mengecam pembentukan negara islam bikinan Baghdadi itu. Menurut dia, hal itu hanya makin melanggengkan pertumpahan darah.
[fas]
Sumber : http://www.merdeka.com
No comments:
Post a Comment