SEKITARUNNES.com - Sebuah penelitian menjawab misteri tentang apa persisnya yang terjadi pada otak manusia ketika berhubungan seks.
Beberapa tahun lalu sejumlah peneliti Amerika Serikat menggunakan pemindai untuk memonitor otak wanita ketika mengalami orgasme, dan mendapati bahwa banyak bagian otak yang aktif ketika tubuh mereka terangsang secara seksual.
Setidaknya 30 persen bagian otak menjadi aktif dalam momen tersebut, termasuk syaraf otak yang berkaitan dengan emosi, kesenangan, kepuasan dan memori. Dua menit setelah orgasme, bagian otak lain yang yang biasanya terkait dalam urusan makan dan minum juga aktif, menurut para ilmuwan Rutgers University, New Jersey.
Segera setelah mencapai klimaks, bagian lain otak seperti sensor cortex juga terkena imbasnya. Sensor ini yang memberi tahu otak kalau tubuh disentuh.
Bagian terakhir otak yang diaktifkan oleh aktivitas seks adalah hypothalamus, kendali utama otak yang mengatur suhu tubuh, rasa lapar-haus dan rasa lelah.
Para ilmuwan itu juga mendapati bahwa rangsangan seks menguasai sistem saraf seorang perempuan sampai tahap sehingga dia tidak terlalu merasakan sakit, hanya kesenangan.
Ketika melakukan aktivitas seksual, hormon utama yang dilepas tubuh wanita adalah oxytocin, dan pelepasan hormon ini membuat pertahanan menurun dan membuat seseorang lebih gampang mempercayai orang lain, kata dr Arun Ghosh, spesialis kesehatan seksual di Spire Liverpool Hospital, Inggris.
Fenomena seperti ini juga meningkatkan level empati pada orang lain. Kaum wanita memproduksi hormon oxytocin lebih banyak dari pria, meskipun tidak jelas mengapa, dan artinya pertahanan mereka lebih mudah runtuh dan jatuh cinta pada pria setelah aktivitas seks.
Masalahnya, reaksi tubuh seperti ini tidak membedakan apakah hubungan seks dilakukan dengan suami atau pasangan sesaat. Apa pun statusnya, sejauh seks itu dinikmati, hormon oxytocin tetap dilepas.
Jadi oxytocin membantu meningkatkan keharmonisan hubungan suami istri, namun di sisi lain juga memberi penjelasan kenapa cinta sesaat bisa begitu menyakitkan bagi wanita.
Sedangkan untuk pria, hormon utama yang dilepas ketika orgasme adalah dopamine, yaitu hormon yang memberi rasa nikmat semata dan bersifat candu. Jadi bukannya jatuh cinta, hormon ini membuat pria kecanduan seks, kata dr. Ghosh.
Ini membantu menjelaskan kenapa lebih banyak pria yang kecanduan seks dibandingkan wanita.
Penulis: /HA
Sumber: www.beritasatu.com
No comments:
Post a Comment