Pengenalan Purwacarita (khususnya wayang Pandhawa) untuk anak-anak berkebutuhan khusus di MILB YKTM Budi Asih Semarang telah dilakukan oleh TIM PKM bidang Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa UNNES. Kegiatan yang dimulai sejak Mei 2018 ini mampu memikat siswa untuk menonton wayang di luar sekolah.
Mahasiswa PKM-M ini memulai kegiatan dalam wujud sosialisasi tokoh wayang Pandhawa yang diindikasi lebih dikenal secara umum oleh peserta didik dan guru. Asumsinya, penguatan karakter cinta wayang akan lebih cepat dibangun, jika lingkungan sekitar siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) ini memiliki respons positif yang sama terhadap wayang. Tentu saja, kegiatan ini telah diberi keleluasaan berkegiatan oleh Kepala Sekolah MILB YKTM Budi Asih Semarang. Berbantuan berbagai media –misalnya boneka wayang dan film animasi, sosialisasi berupa pengenalan wayang dan ceritanya dilakukan secara bertahap dan terevaluasi.
Kegiatan pentas wayang kontemporer yang dilakukan pada bulan Ramadan juga memberikan nuansa berbeda pada psikologi siswa. Ujar Indra Ari Wibowo, “pengenalan wayang kulit menurut saya adalah kegiatan positif bagi anak-anak untuk lebih mampu mempelajari nilai-nilai positif yang ada di dalamnya.” Tentu saja, dalam setiap kegiatan, Indra selaku kepala sekolah selalu hadir dan mengikuti proses pengabdian yang dilakukan para mahasiswa. Bahkan, guru pada sekolah ini pun berantusias mengikuti kegiatan pentas wayang live yang diselenggarakan di aula sekolah. Acara yang ditutup dengan berbuka dan shalat magrib bersama ini menjadi kegiatan yang meriah. Kemeriahan tersebut ditandai antusiasme siswa dan wali siswa yang menikmati pentas wayang kontemporer dengan tajuk ‘Kenal Wayang Pandhawa’ itu.
Penguatan akhir terhadap seni Pewayangan, para siswa diajak untuk melihat pentas wayang secara langsung pada tempat yang kondusif untuk anak-anak. Pada Laboratorium Teater Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, pergelaran wayang kulit yang diselenggarakan oleh mahasiswa mata kuliah Sastra Pewayangan dimanfaatkan oleh mahasiswa PKM-M untuk memberi penguatan lebih lanjut untuk mereka. Siswa yang hadir pun menikmati kegiatan ini sampai dengan selesai acara, pukul 22.00 WIB. Rencana, kegiatan penguatan kemampuan mandiri siswa dalam mengapresiasi khasanah budaya wayang kulit akan terus dilakukan, walaupun kegiatan ini telah selesai. Wujud habituasi ini diharapkan mampu menghasilkan prestasi dan memberi bekal kemandirian siswa ABK untuk dapat menggunakan budaya sebagai sarana komunikasi lebih luas.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment