Ilustrasi kompasiana.com (Shutterstock) |
Membangun bisnis di sektor riil butuh nafas panjang. Besar kemungkinan anda akan gagal dilangkah pertama. Apakah anda masih memiliki dana untuk langkah berikutnya? Kalau dana masih ada, apakah anda punya cukup nyali untuk memulai yang berikutnya?. Bisnis perlu mencoba-coba (try and error). Thomas Alfa Edison tidak pernah berhenti mencoba, dan dia berhasil menciptakan bola lampu listrik pada percobaan yang ke 1.100 lebih. Sektor properti biasanya terkendala dengan modal investasi awal yang besar.
Meski berbagai sektor bisnis lesu, tetap ada segelintir bisnis yang menggeliat, yang kalau kita terjun langsung membangun bisnis itu, rasanya tidak mungkin karena butuh investasi besar (seperti tambang, perkebunan dan energi yang
merupakan pemimpin pasar di Bursa Indonesia). Strategi yang paling mudah adalah ikut share (dengan membeli sahamnya di bursa) pada sektor bisnis yang masih tetap berkembang dan menggeliat. Anda cukup memiliki sebagian dari bisnis yang masih menggeliat itu sesuai dengan dana investasi yang anda mampu.
Misalkan anda punya dana mengendap (istilahnya uang dingin, uang yang tidak dipakai) sebanyak Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pilihan mana yang mungkin anda lakukan?
1. Diinvestasikan di properti. Dengan dana sejumlah itu, tidak mungkin masuk ke sektor properti.
2. Deposito. Ini bisa anda lakukan. Namun bunga yang dihasilkan dari deposito selalu kalah oleh tingkat inflasi.
3. Membangun bisnis riil. Mungkin saja ada beberapa alternatif bisnis riil yang bisa anda mulai dengan dana sebanyak itu. Namun apakah anda pernah terjun dalam bisnis sebelumnya? Apakah anda cukup waktu untuk menjalankannya (terutama bagi yang memiliki pekerjaan tetap).
4. Membeli saham. Ada lebih dari 400 macam saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. 10% diantaranya bisa menjadi target anda untuk anda miliki sahamnya. Sekarang ini, anda dapat memulai berinvestasi di bursa saham dengan dana pembukaan rekening awal Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah).
Dan share bisa sedikit bisa banyak sesuai dana investasi yang dimiliki.
Sumber: www.sahamok.com
mulai dari yang ada sesuai ddengan kemampuan
ReplyDelete