Penelitian itu memperlihatkan ada sesuatu yang salah dalam sistem dan kebijakan pendidikan di Indonesia. Padahal, pendidikan merupakan elemen penting dalam upaya pembentukan generasi serta pengembangan ekonomi yang lebih baik. Semakin baik kualitas pendidikan di daerah semakin baik pula pertumbuhan di daerah tersebut.
Salah satu faktor penyebab mutu pendidikan Indonesia rendah adalah kualitas guru yang belum memenuhi standar kualifikasi. Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2010 menunjukkan, standar kualifikasi lebih dari 54 persen guru di Indonesia perlu ditingkatkan.
Kondisi itu merupakan akibat dari jumlah lembaga pelatihan guru yang tidak sebanding dengan jumlah guru. Maka jangan heran ketika para guru tidak mendapatkan pelatihan yang merata.
Melihat hal ini, Gerakan Indonesia Berkibar (GIB) bersama Putera Sampoerna Foundation meluncurkan Education Excellence Center (EEC) sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia. EEC merupakan sebuah institusi akademik yang berfungsi sebagai sebuah pusat pembinaan para guru pada tingkat provinsi.
"Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), GIB dan Putera Sampoerna Foundation memperlebar akses bagi guru dalam pengembangan profesi guru dengan membentuk EEC," tutur salah seorang pendukung GIB Bambang Irianto, seperti disitat dari siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (2/5/2014).
Menurut Bambang, GIB berupaya menjadi sarana kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air. Dalam aplikasinya, GIB tetap akan bersinergi dengan pemerintah maupun masyarakat.
"GIB fokus pada perbaikan kualitas mengajar dan belajar melalui program pendampingan lanjutan kepada para pendidik. GIB mengusung kemitraan dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat. GIB menjadi wadah kolaborasi membangun mutu pendidikan Indonesia lebih baik," paparnya.
(mrg)
Sumber : okezone.com
No comments:
Post a Comment