Friday, 3 May 2019

Rembug Nasional Kemristekdikti Kawal Kemahasiswaan di Era Milenial

Agar mahasiswa tidak mudah terprovokasi dengan berita – berita hoax serta disintegrasi moral dan bangsa, harmonisasi Bidang Kemahasiswaan antar Perguruan Tinggi perlu dijaga. Karena sekarang ini banyak sekali upaya – upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia melalui mahasiswa.

Hal itulah yang disampaikan oleh Kasubdit Penyelarasan Kebutuhan Kerja Belmawa Ristekdikti Tiomega Gultom dalam acara Rembug Nasional Forum Komunikasi Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Hotel Neo Palma Palangka Raya, Jumat-Minggu (26-28/4).

Acara yang bertemakan “Modal Kebangsaan dan Kesatuan Indonesia dalam Keanekaragaman untuk Menang Bersaing di Era Disrupsi” ini dibuka oleh Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia SE MSi dan dihadiri oleh 52 Wakil Rektor atau Direktur Bidang Kemahasiswaan PTN/PTS se-Indonesia.

Ada 2 pembicara inti dalam kegiatan tersebut yaitu Prof Djagal Wiseso Marseno dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Prof Arsunan Arsin dari Universitas Hasanudin. Dalam paparannya Prof Djagal menyampaikan bahwa hampir 20% mahasiswa di Indonesia menginginkan negara berbentuk khilafah. Untuk itu Geodemografi dan Geopolitik menjadi modal utama untuk membangun karakter para mahasiswa di era milenial sekarang ini.

Sementara itu Prof Arsunan Arsin menyampaikan bahwa program bela negara harus masuk dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi agar para mahasiswa dapat menjiwai dan mengamalkan dalam karakter dirinya dan di setiap kegiatan kemahasiswaan.  

NidaMR & Dwi Hermawan (Student Staff)


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment