Friday, 17 May 2019

Meraih Bening Hati dengan Manajemen Qolbu

Tarawih Keliling Badan Amalan Islam (BAI) Provinsi Jawa Tengah putaran kesembilan di Gedung Berlian Kantor DPRD Jateng Jalan Pahlawan, Senin (13/5/2019) malam, dipenuhi ratusan jemaah. Mereka memadati ruang lobby hingga halaman kantor.

Diawali salat Isya, salat tarawih bertindak selaku Imam Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Ustadz Ateng Chozani Miftah. Hadir Dr. Abdurrahman., M.Pd Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang di dampingi Rudi Salam., M.Pd Staf Ahli Rektor bidang Kemahasiswaan bersama para mahasiswa UNNES, hadir pula Sekda Jateng Dr. Ir Sri Puryono, Sekretaris DPRD Jateng Urip Sihabudin, S.H., M.H., Pangdam IV/ Diponegoro Mayjend Muhammad Effendi., M.M., Asisten Adminstrasi Herru Setiadhie, serta pengurus BAI Jateng.

Prof. Dr. K.H. M. Amin Syukur., M.A. menyampaikan tausiah dengan tema “Meraih Bening Hati dengan Manajemen Qolbu”, manusia hidup itu sering tidak sama antara keinginan dan kenyataannya, sebagai contoh, orang berkeinginan selalu makan enak, tetapi tidak terpenuhi. Ingin kaya, tetapi miskin. Ingin sehat, tetapi selalu sakit, begitu pula sebaliknya, oleh karena itu, menurutnya, menata hati menjadi penting dalam memulai sesuatu.
Manajemen hati diperlukan agar bersih (tazkiyatunnafs), dengan metode takhalli (pembersihan) kemudian tahalli (penghiasan), dan tajalli (pencerahan). Akan tetapi, hati manusia dalam hidup tidaklah menentu. Jika kenyataan hidup itu diterima hati yang sudah tertata, hidup akan lebih legawa, dan semuanya akan terasa nikmat. Hati pun menentukan moral maupun kesehatan, mau bahagia atau susah.

Prof Amin Syukur mengajak jemaah untuk selalu mengiringi hidupnya dengan zikir kepada Allah. Proses awalnya, mengosongkan sifat negatif, seperti kesombongan, pamer dan ghibah. Setelah zikir mengenal Allah, hati diajak untuk berbuat baik melalui sikap ikhlas dan tawaduk.
“Ketika hati sudah tenang, akan memancarkan endokrin (sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon) yang akan memperkuat sel makrofag (sel darah putih) dan natural killer, sehingga badan menjadi kebal. Kondisi ini akan membunuh sel liar yang memunculkan kanker dan penyakit lain,” jelasnya.

Dwi Hermawan (Student Staff)


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment