Revolusi Industri 4.0 menggulirkan perubahan masyarakat pada berbagai bidang. Perguruan tinggi dituntut mampu menjawab tantangan zaman melalui pengembangan sumber daya manusia yang dinamis agar tidak tergerus arus global.
Atas dasar gejala tersebut, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan Kuliah Tamu (Guest Lecuture) dengan tema Fenomena Global di Era Revolusi Industri 4.0 dan Kesiapan Menjadi Warga Masyarakat Cerdas (Society 5.0), Rabu (13/2) di FIS kampus Sekaran Gunungpati.
Kegiatan menghadirkan pakar teknologi pendidikan Dr Hery Yanto The SSos MM dosen Zhejiang Yuexiu University, Tiongkok. Acara juga dihadiri oleh unsur FIS.
Dekan FIS Dr MS Mustofa MA dalam sambutannya mengungkapkan perlu upaya penyelamatan peradaban melalui jalur pendidikan. Oleh sebab itu, mahasiswa Prodi Penddidikan IPS sebagai calon guru masa depan harus memerluas wawasan/cakrawala untuk menghasilkan generasi cerdas di era global.
Senada dengan Dekan, Koordinator prodi Prndidikan IPS Puji Lestari SPd MSi menyampaikan kegiatan seperti ini selaras dengan visi dan misi UNNES. UNNES yang berupaya mencapai perguruan tinggi berwawasan konservasi dan bereputasi internasional perlu menyiapkan mahasiswa yang berkompetensi global.
Pengupayaan kompetensi global perlu diimbangi dengan pengembangan serta pelestarian nilai-nilai budaya sebagai identitas nasional.
Dosen tamu Dr Hery Yanto The SSos MM memaparkan, masyarakat cerdas adalah gejala ketika individu/kelompok mampu mengombinasikan penggunaan teknologi, pengembangan ide kreatif, kemampuan menjawab tantangan serta keterampilan mengatasi segala ancaman.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan manusia untuk melakukan banyak hal. Tindakan manusia di era global seyogyanya tetap menjunjung tinggi nilai, moral, dan norma yang berlaku di masyarakat. “Modernitas jangan sampai menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan”, gagasnya.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment