Tuesday, 26 February 2019

Rumah Hidroponik Ecofarm UNNES Panen Perdana Kangkung

Kangkung dipilih UPT Pengembangan Konservasi Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk dikembangkang secara hidroponik karena tergolong sayuran yang tahan cuaca, perawatannya pun mudah, hasil panennya banyak diminati masyarakat, nilai ekonominya lebih tinggi dibanding kangkung biasa. Hal tersebut disampaikan ketua UPT Pengembangan Konservasi Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Dr Ir Amin Retnoningsih MSi dalam kegiatan penyerahan hasil panen perdana kangkung Rumah Hidroponik Ecofarm UNNES kepada Rektor UNNES Prof  Fathur Rokhman  MHum di Gedung Rektorat UNNES, Senin 25/2.

“Kangkung yang dipanen saat ini merupakan jenis  kangkung bangkok.  Umur kangkung 25 hari, ditanam 1 Febuari dipanen  25 Febuari . Tinggi tanaman kangkung  kisaran 25-30 cm. Panen perdana ini  kurang lebih 1000 netpot,” Imbuh Prof Amin.

Rektor UNNES mengapresiasi dan mendukung UPT Pengembangan Konservasi UNNES atas inovasi penanaman kangkung secara hidroponik. “menanam kangkung di kebun kita, dipanen raya dibagi teman kerja. Prof Amin kreatif cendekia, mengawal konservasi UNNES makin jaya.” Ungkap Prof Fathur Rokhman.

Hidroponik merupakan  seni dan kreativitas menanam untuk menghasilkan sayuran yang lebih berkualitas dan akarnya bersih. Kangkung dipilih UPT Pengembangan Konservasi UNNES  sebagai tananam sayuran yang dikembangkang dengan cara hidroponik.

Selain kegiatan panen perdana kangkung, UPT Pengembangan Konservasi UNNES  juga akan menanam 354 pohon durian di lingkungan kampus UNNES.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment