Setiap daerah memiliki potensi dan kekayaan sumber daya yang beragam. Tentunya, sumber daya yang beragam harus dikelola secara optimal agar dapat dirasakan oleh setiap individu disuatu lingkungan tersebut.
Akan tetapi, saat ini masih banyak sumber daya alam yang telah dikelola dengan baik untuk meningkatkan perekonomian, namun belum mampu dipublikasikan secara optimal karena terbatasnya aksesbilitas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kompetensi sumber daya manusia yang belum mampu mempublikasikan produk secara maksimal.
Kekurangmampuan masyarakat untuk memaksimalkan publikasi produk ekonomi mikro sejauh ini dirasa masih menjadi problematika di berbagai pelosok daerah.
Hal tersebut rupanya juga dialami oleh penduduk warga Kelurahan Tanjungmas, khususnya di RW 16 (Kampung Tambakrejo) dimana mayoritas penduduk menggantungkan perekonomiannya dengan bekerja sebagai nelayan yang memiliki pekerjaan sambilan, seperti pengrajin hiasan dari kaleng bekas, pengrajin hiasan dan aksesoris dari limbah kerang, dan berbagai macam produk olahan makanan dari ikan.
Hal tersebut mengakibatkan perekonomian warga Kelurahan Tanjungmas di Kampung Tambakrejo masih tergolong sedang, bahkan cenderung rendah. Dalam upaya membantu meningkatkan perekonomian warga dan mengoptimalkan publikasi produk rumahan tersebut, Tim KKN Alternatif I tahun 2019 UNNES Kelurahan Tanjungmas mengusung program pembuatan e-catalogue, pendaftaran IUMK dan IRT.
Produk-produk UMKM yang terdapat di Kampung Tambakrejo ini hanya diperjual-belikan di Galeri UMKM yang terdapat di Kantor Kelurahan Tanjungmas. Banyaknya UMKM yang ada, namun tidak dapat tertampung di Galeri UMKM, menggugah tim KKN Alternatif I untuk membuat e-catalogue mengenai produk UMKM di Tanjungmas agar dapat disebar luaskan, mendaftarkan UMKM yang belum memiliki izin UMKM (IUMK), serta mendaftarkan UMKM yang memiliki produk untuk beredar (IRT), untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Tanjungmas, khususnya di kampung Tambakrejo.
Menuju Kampung Nelayan Mandiri dengan Berwirausaha
Dengan target para pengusaha UMKM, tim KKN berupaya mendatangi para pengusaha UMKM untuk mendaftarkan UMKM mereka dalam e-catalogue, IUMK bagi yang belum memiliki izin usaha, dan IRT bagi yang belum memiliki izin edar. Program ini mendapat dukungan penuh dari Lurah Tanjungmas Drs. Margo Haryadi M.M, Ketua RW 16 Slamet Riyadi serta mendapat respon positif dari warga.
Koordinator tim KKN, Mardha Ferry Yanwar, menjelaskan, peyelenggaran program pembuatan e-catalogue, pendaftaran IUM dan IRT merupakan beberapa program kerja unggulan tim KKN Kelurahan Tanjungmas.
“Sosialisasi pembuatan e-catalogue, pendaftaran IUMK dan IRT merupakan beberapa program unggulan yang kami usungkan di RW 16 Kelurahan Tanjungmas, setelah melihat UMKM-UMKM yang ada di Tanjungmas terutama RW 16” jelas mahasiswa Ilmu Hukum itu.
Selain Mardha Ferry Yanwar, mahasiswa KKN yang dibimbing oleh Dr. Ir. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si, beranggotakan 15 mahasiswa ilmu murni dan kependidikan diantaranya, Nursyamsiaji Wisnu Pamungkas (Sastra Inggris), Shielva Elisa Anggiana (Pend. Bahasa Jepang). Selanjutnya, juga ada Kabut Naryanto (Geografi), Serly Andriani Kusnadi dan Annisa Maharani (Ilmu Politik), Isnaini Hanna Nurhidayah (Pend. Tata Busana), Trisno (Pend. Kepelatihan Olahraga), Bayu Eko Prakoso (Akuntansi), Fitriani (Manajemen), Annur Hidayat (Biologi), Dewa Akbar Bahari (Ilmu Hukum), Errina Suryaningrum dan Christa Cahaya Puspa Arum (PGSD), serta Febi Handika dan Sundari Indah Pratiwi (PLS).
Selepas penarikan tim KKN di Kelurahan Tanjungmas diharapkan Program Pembuatan e-catalogue, Pendaftaran IUMK dan IRT membantu meningkatkan perekonomian warga Tanjungmas, khususnya RW 16.
Dwi Hermawan (Student Staff)
from Universitas Negeri Semarang