Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah menjadi universitas yang berwawasan global. Banyak lulusannya yang telah sukses di berbagai bidang. Selain memproduksi guru berkualitas, UNNES juga mencetak para hakim, jurnalis, pengusaha, pengacara, penerjemah, teknisi, insinyur dan masih banyak lagi bidang yang dikuasai oleh para alumnus UNNES.
Kali ini unnes.ac.id mewawancarai seorang alumnus yang bergerak di bidang yang sangat anti mainstream. Namanya adalah Mardian Marsono alumnus UNNES program studi Sastra Inggris angkatan tahun 2000 silam. Saat ini dia bekerja sebagai Senior Consultant di bidang Komunikasi Strategis di perusahaan berskala internasional Kiroyan Partners. Berikut adalah ringkasan dari hasil wawancara kami.
Dapatkah anda terangkan sedikit mengenai perusahaan anda?
Kiroyan Partners (KP) adalah firma konsultan public affairs dan komunikasi strategis yang berkantor di Jakarta. Layanan KP fokus pada 3 bidang yaitu manajemen reputasi, stakeholder relations dan Corporate Social Responsibility. Klien KP meliputi perusahaan dan berbagai organisasi internasional. KP adalah perusahaan lokal dengan tim 100% dari Indonesia.
Bagaimana kisahnya anda dapat diterima di perusahaan tersebut?
Saya bergabung di KP sejak awal tahun 2016 sebagai Konsultan Senior. Menurut saya KP adalah firma konsultan one of the kind di Indonesia. Values, corporate culture, serta misi besar KP yang beririsan dengan pengalaman dan bidang yang saya minati adalah alasan utama saya bekerja di KP.
Apa pengalaman anda yang membuat diterima di Kiroyan Partners?
Setelah menyelesaikan studi di Sastra Inggris UNNES saya berkarir di sebuah perusahaan tambang batubara multinasional di Kalimantan Timur selama 6 tahun. Saya kemudian mengundurkan diri dan menempuh studi master di University of Auckland, Selandia Baru. Sekembalinya ke Indonesia saya bekerja sebagai Project Manager di sebuah perusahaan konsultan CSR selama 1,5 tahun, lalu bergabung di KP.
Rekan kerja anda adalah lulusan universitas terkemuka di Indonesia dan dunia. Bagaimana anda bisa ‘menyusup’ di kalangan tersebut?
Kolega di KP berasal dari alumni berbagai universitas dalam negeri seperti UI, ITB, Unpar, UPI dan Unpad serta dari lulusan luar negeri seperti Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Australia. Semua datang dengan latar belakang, kompetensi dan pengalaman yang beragam namun saling melengkapi portofolio KP. Bagi saya ini adalah pengalaman yang berharga karena kami dapat saling bertukar wawasan dan gagasan. Saya masuk dalam lingkungan tersebut berbekal ilmu yang saya dapat dari UNNES dan koleksi pengalaman profesional saya setelah lulus dari UNNES.
Apa prestasi dan pengalaman anda saat kuliah dulu? Bagaimana hal tersebut terkait dengan prestasi kerja anda saat ini?
Prestasi yang berkesan adalah ketika meraih penghargaan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) tingkat Universitas dan menjuarai turnamen debat bahasa Inggris di Undip. Semasa kuliah saya aktif di UKM English Debate Society (EDS), English Student Association (ESA), dan terlibat dalam beberapa kegiatan di BEM Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). Keterampilan berorganisasi, kerjasama, etos kerja, public speaking, conceptual dan analytical thinking adalah beberapa pelajaran penting yang saya petik dari pengalaman akademik maupun non-akademik semasa kuliah di UNNES, yang saya rasakan manfaatnya hingga saat ini.
Bagaimana rasanya bekerja di perusahaan yang berdedikasi tinggi dan memiliki suasana kerja internasional?
Saya sangat menikmati suasana kerja di KP. KP memiliki jumlah tim yang kecil dengan struktur organisasi yang fluid sehingga hubungan dengan rekan kerja baik dengan tim konsultan, tim administrasi dan tim direksi berjalan sangat cair, terbuka dan asertif. Atmosfer kerja juga sangat akrab dan kental dengan canda namun tetap menjunjung tinggi etika, profesionalisme dan saling menghargai. Sebagai firma konsultan public affairs dengan klien dan jejaring internasional, kita dituntut untuk selalu melek dengan dinamika sosial, politik dan ekonomi global. Bahasa Inggris bisa dikatakan adalah bahasa kedua di KP. Selain klien, tidak jarang partner, relasi maupun mahasiswa magang datang dari belahan dunia yang lain.
Apa tantangan yang anda hadapi di dunia kerja saat ini?
Ada dua hal: perkembangan pengetahuan dan globalisasi. Sebagai perusahaan konsultan kita dituntut untuk selalu memperkaya diri dengan perkembangan ilmu public affairs kontemporer. Ini menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk selalu memperbaharui wawasan. Saya yakin secara umum ini hal yang juga dihadapi di bidang kerja yang lain. Yang kedua adalah globalisasi. Dunia semakin tidak terbatas, kita bisa sarapan di Jakarta, makan siang di Singapura lalu makan malam di kota lain. Begitu pula sebaliknya yang dialami oleh warga dunia yang lain. Perkembangan teknologi informasi pun semakin pesat dan memudahkan. We are getting more globally connected. Oleh karena itu kita harus selalu membuka dan meningkatkan diri sesuai dengan bidang yang kita geluti. Termasuk melihat dunia lebih luas dengan cara pandang dan nilai-nilai kosmopolit seperti toleransi, keberagaman, etika, dan saling menghargai.
Pesan anda kepada mahasiswa dan alumni UNNES?
Pertama, di manapun kita berada dan berkiprah, jadilah pribadi dengan perspektif growth mindset. Artinya jangan pernah berhenti belajar dan teruslah mengembangkan diri sesuai dengan passion (minat) dan tujuan yang kita ingin capai. Kedua, di manapun kita berada dan berkiprah, perbedaan adalah keniscayaan. Oleh karena itu, hargai sesama (respect) dan fokuskan pada kolaborasi yang produktif dan positif. Kita tidak sama tapi bisa kerja sama.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment