Saat ini terjadi anomali atau terjadi perubahan yang tidak bisa diprediksi. Gejolak lingkungan ini ternyata berpengaruh juga terhadap ekonomi. Untuk itu, kita harus memiliki strategi yang sifatnya solutif sebagai jalan keluar yang terbaik secara luas dan seimbang.
Sebentar lagi sudah diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean. Indonesia harus menjadi terdepan, jangan menjadi masyarakat konsumen atau menjadi negara yang selalu tertutup ketika solusi-solusi ekonomi dari negara lain dilakukan dalam mengatasi lingkungan.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan itu saat membuka Seminar Nasional dan Call for Paper, Rabu (7/10) di Hotel Grasia Semarang.
Prof Fathur berharap tulisan call for paper ini bisa disampaikan pada jurnal-jurnal internasional yang terindek fokus, sehingga apa yang digagas ini bisa di pelajari, di kaji, dan dikembangkan diberbagai keilmuan di belahan dunia.
Hadir sebagai keynote speaker Dr Agus Hermanto (Wakil Ketua DPR RI yang juga Dewan Penyantun Unnes), Amin Wibowo PhD (Dosen Universitas Gajah Mada), Hardanto Subagyo (Direktur Bisnis Kompas), dan Gunawan Sulistyo (Wakil Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan Bank BRI).
Dekan Fakultas Ekonomi Dr Wahyono melaporkan, kegiatan ini diselenggarakan Fakultas Ekonomi Unnes bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang, STIE BPD Jateng, STIE Darma Putra, Unisbank, dan STIE Widya Manggala.
Seminar mengusung tema “Strategic Agility : Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices)” diikuti 150 orang dari 26 PTN/PTS di Indonesia diantaranya dari daerah Batam, Padang, Lampung, Palembang, Jakarta, Bogor, Kalimantan, Bali, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Magelang, dan Semarang.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment