Wednesday, 7 October 2015

Bonbaber, Bonang Modern Inovasi Mahasiswa Unnes

Gamelan merupakan salah satu dari banyak musik tradisonal warisan budaya Indonesia. Namun, sebagai instrumen musik asli Indonesia, gamelan kurang diminati oleh generasi muda. Untuk itulah, sejumlah mahasiswa Unnes menciptakan Bonbaber atau Bonang Barung Berbasis Arduino.

Menurut ketua peneliti Riris Yuniaratri alat Bonbaber digunakan sebagai inovasi alat musik Bonang, salah satu intsrumen penting dalam stelan gamelan. Dalam tradisi para niyaga, bonang memiliki poisisi penting. Selain bunyinya yang domnan, bonang biasanya ditelakkan di depan karena paling cantik.

“Bonang barung sendiri merupakan salah satu jenis bonang, selain bonang terusan. Bonang barung beroktaf tengah sampai tinggi biasanya menjadi pemuka dalam ansambel , khususnya dalam teknik tabuhan pipilan. Pola-pola nada dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya,” katanya.

Bonbaber dibangun dengan tiga komponen utama yakni arduino sebagai mikrokontroler, MP3 modul dan alumunium foil sebagai capacitive sensor. Ketika alumunium foil disentuh oleh alat yang bersifat konduktor seperti tangan manusia maka capacitive sensor akan mengaktifkan send-pin ke arduino.

“Kemudian menunggu respon dari receive-pin. Ketika receive-pin merespon, selanjutnya akan dikirim ke arduino untuk memeriksa di library capasitive sensor dan membunyikan note yang telah tersimpan pada WTV020 melalui speaker sebagai outputnya,” lanjut Riris.

Secara lebih teknis, mahasiswa Prodi Pend. Teknik Informatika dan Komputer Unnes itu menjelaskan, capacitive sensor tersebut memiliki beberapa bagian yaitu send-pin sebagai pengirim sensor serta receive-pin sebagai penerima sensor dan penerus sensor ke Arduino. Arduino sendiri memiliki library, yaitu kumpulan dari fungsi-fungsi yang memudahkan pengkoneksian ke sensor dan modul.

Dalam Bonbaber, ketika alumunium foil disentuh oleh alat yang bersifat konduktor seperti tangan manusia maka capacitivesensor akan mengaktifkan send-pin ke arduino,kemudian menunggu respon dari receive-pin. Ketika receive-pin merespon, selanjutnya akan dikirim ke arduino untuk memeriksa di library CapasitiveSense dan membunyikan note yang telah tersimpan pada WTV020-SD melalui speaker sebagai outputnya.

Dengan modernisasi bonang berbentuk Bonbaber, Riris berharap lebih banyak masyarakat khususnya generasi muda tertarik belajar gamelan. Riris optimis inovasinya akan menarik perhatian anak muda. Selain relatif baru, pembuatan Bonbaber juga tergolong mudah.

 


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment