SEKITARUNNES.COM, SEMARANG - Universitas Diponegoro berhasil menduduki rangking 47 tingkat dunia
sebagai kampus berwawasan lingkungan, Jumat (17/1/2014). Sebelumnya,
Undip menduduki peringkat 160 dan kini menjadi 47 dunia. Hal itu
berdasarkan rangking Greenmatric 2013. Adapun untuk urutan universitas
di Indonesia, Undip menempati rangking ke 3 setelah Universitas
Indonesia dan IPB dengan skor 6,172, dan Universitas Negeri Semarang di peringkat ke-48 menempati rangking 4 dengan skor 6,165.
Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi mengatakan, penetapan rangking tersebut didasarkan oleh beberapa kategori, yaitu setting dan infrastruktur. Menurutnya, sebuah kampus yang dianggap hijau adalah kampus yang memiliki bangunan yang berwawasan lingkungan dengan memperhatikan rasio bangunan dan ruang terbuka.
"Juga ada pengolahan limbah pada laboratorium kampus dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan,” ungkap Prof Dharto.
Dia menambahkan, perhatian kampus terhadap perubahan iklim juga menjadi kategori dalam penetapan rangking. “Upaya Undip dalam masalah adaptasi terhadap adanya perubahan iklim diwujudkan dalam bentuk penanaman pohon yang secara rutin dilakukan setiap hari Jumat setelah kegiatan bersepeda dan senam bersama,” paparnya
Lebih lanjut Prof Dharto menyebutkan bahwa, kategori penetapan rangking juga meliputi “Waste & Water”, dimana kampus mempunyai tempat pengolahan sampah yang meliputi 3 R yaitu reduce, reuse dan recycle. Kemudian Water, yaitu dimana kampus memiliki perhatian dan upaya dalam masalah drainase. "Saat ini untuk masalah drainase upaya Undip adalah membuat sumur resapan dan biopori," ungkapnya.
Untuk transportasi kampus, kata Prof Dharto, Undip menerapkan penggunaan sepeda, shelter sepeda, dan penyediaan jalur sepeda bagi pengendara sepeda. "Penerapan pendidikan penghijauan juga menjadi indikator," katanya. Dia berharap lompatan bagus ini menjadi pendorong bagi warga kampus untuk peduli kepada lingkungan.
Sumber: TribunJateng
Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi mengatakan, penetapan rangking tersebut didasarkan oleh beberapa kategori, yaitu setting dan infrastruktur. Menurutnya, sebuah kampus yang dianggap hijau adalah kampus yang memiliki bangunan yang berwawasan lingkungan dengan memperhatikan rasio bangunan dan ruang terbuka.
"Juga ada pengolahan limbah pada laboratorium kampus dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan,” ungkap Prof Dharto.
Dia menambahkan, perhatian kampus terhadap perubahan iklim juga menjadi kategori dalam penetapan rangking. “Upaya Undip dalam masalah adaptasi terhadap adanya perubahan iklim diwujudkan dalam bentuk penanaman pohon yang secara rutin dilakukan setiap hari Jumat setelah kegiatan bersepeda dan senam bersama,” paparnya
Lebih lanjut Prof Dharto menyebutkan bahwa, kategori penetapan rangking juga meliputi “Waste & Water”, dimana kampus mempunyai tempat pengolahan sampah yang meliputi 3 R yaitu reduce, reuse dan recycle. Kemudian Water, yaitu dimana kampus memiliki perhatian dan upaya dalam masalah drainase. "Saat ini untuk masalah drainase upaya Undip adalah membuat sumur resapan dan biopori," ungkapnya.
Untuk transportasi kampus, kata Prof Dharto, Undip menerapkan penggunaan sepeda, shelter sepeda, dan penyediaan jalur sepeda bagi pengendara sepeda. "Penerapan pendidikan penghijauan juga menjadi indikator," katanya. Dia berharap lompatan bagus ini menjadi pendorong bagi warga kampus untuk peduli kepada lingkungan.
Sumber: TribunJateng
No comments:
Post a Comment