Thursday 16 January 2014

Aneka Wayang Ramaikan Pasar Implek Semarang

SEKITAR UNNES.COM, Semarang --Beragam jenis wayang akan ramaikan pasar imlek yang digelar oleh Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) 2014. Sejumlah wayang aneka jenis dan tampilan itu akan memeriahkan kegiatan budaya yang digelar sejak tanggal 27 hingga 29 Januari 2014.

"Wayang bakal menjadi tema pada perayaan pasar imlek tahun ini," kata Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim, Rabu 15 Janurai 2014.

Keberadaan wayang yang hendak ditampilkan itu sebagai pertimbangan pada masa lalu banyak komunitas Tionghoa yang suka mengoleksi wayang kulit dan gamelan. "Nah hubungan yang sudah harmonis antara etnis Jawa dan Tionghoa ini coba kami hidupkan lagi melalui Pasar Imlek Semawis," kata Harjanto.

Kegiatan yang digelar di sepanjang Jalan Wotgandul Timur-Gang Pinggir Kota Semarang itu akan menampilkan Wayang Kulit Dalang Anak Jose Amadeus Krisna, Wayang Kontemporer bersama Wayang Kampung Sebelah, Wayang Potehi, Wayang Klitik bersama Dewan Kesenian Semarang dan Wayang Orang atau Petilan bersama Ngesti Pandowo.

Menurut Harjanto, keberadaan wayang beragam jenis itu untuk mengingatkan kembali tentang salah satu produk seni kelir dan berupaya memperkenalkan lebih jauh. Jenis seni teater tradisional itu sudah ada di Indonesia sejak berabad-abad yang lalu. "Harapannya masyarakat akan mengenal lebih dalam mengenai wayang yang ada," katanya.

Panitia menjamin pementasan wayang di pasar implek itu akan meriah. Harijanto menjelaskan salah satu yang unik dalam pementasan nanti adalah wayang Klithik, wayang ini lebih menyerupai wayang kulit tapi terbuat dari papan kayu namun sama-sama dimainkan dengan diproyeksikan pada selembar kain yang dibentangkan.

Selain Pementasan wayang, panitia juga menggelar diskusi dan pameran seputar wayang di antaranya Talk Show Wayang bersama Sobokartti dan Ngesti Pandowo dan Umbar Gagas dengan tema Wayangan di Kalangan Anak Muda bersama Dewan Kesenian Semarang. Sedangkan pameran Wayang digelar oleh Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah serta penjualan Buku Wayang hasil kerja sama dengan toko buku, penerbit dan komunitas.

"Selain itu juga ada demo pembuatan wayang, berupa tekhnik Tatah, Sungging, dan Gapit," kata Harjanto.

Panitia Pasar Imlek Semawis 2014 sendiri mengangkat tema Serba-serbi Wayang dalam acara yang digelar pada tahun ke 11 ini sebagai upaya menjaga warisan budaya bangsa.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap pasar imlek yang telah menjadi agenda wisata tahunan di Kota Semarang dapat berlangsung lebih meriah dari tahun lalu. "Tidak sekedar menjadi rutinitas pasar malam. Tapi ada atraksi pertunjukan tematik sebagai simbol kerukunan antar etnis," kata Hendrar.

Ia berharap warga Kota Semarang untuk datang dan memberitahukan kepada publik luas agar datang ke Pasar Imlek Semawis. Keberadaan agenda budaya itu bagian dari program wisata yang telah digelar sejak 10 tahun lalu. "Pemkot juga memfasilitasi dengan membangun ifra struktur agar arenanya tak becek, karena kegiatan itu dilakukan saat musim hujan sedang tinggi," katanya.

Sumber : tempo.co

No comments:

Post a Comment