SEKITAR UNNES.COM, Semarang --Beragam
jenis wayang akan ramaikan pasar imlek yang digelar oleh Komunitas
Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) 2014. Sejumlah wayang
aneka jenis dan tampilan itu akan memeriahkan kegiatan budaya yang
digelar sejak tanggal 27 hingga 29 Januari 2014.
"Wayang bakal menjadi tema
pada perayaan pasar imlek tahun ini," kata Ketua Komunitas Pecinan
Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim, Rabu 15
Janurai 2014.
Keberadaan wayang yang hendak ditampilkan itu
sebagai pertimbangan pada masa lalu banyak komunitas Tionghoa yang suka
mengoleksi wayang kulit
dan gamelan. "Nah hubungan yang sudah harmonis antara etnis Jawa dan
Tionghoa ini coba kami hidupkan lagi melalui Pasar Imlek Semawis," kata
Harjanto.
Kegiatan yang digelar di sepanjang Jalan Wotgandul
Timur-Gang Pinggir Kota Semarang itu akan menampilkan Wayang Kulit
Dalang Anak Jose Amadeus Krisna, Wayang Kontemporer bersama Wayang
Kampung Sebelah, Wayang Potehi, Wayang Klitik bersama Dewan Kesenian
Semarang dan Wayang Orang atau Petilan bersama Ngesti Pandowo.
Menurut
Harjanto, keberadaan wayang beragam jenis itu untuk mengingatkan
kembali tentang salah satu produk seni kelir dan berupaya memperkenalkan
lebih jauh. Jenis seni teater tradisional itu sudah ada di Indonesia sejak berabad-abad yang lalu. "Harapannya masyarakat akan mengenal lebih dalam mengenai wayang yang ada," katanya.
Panitia
menjamin pementasan wayang di pasar implek itu akan meriah. Harijanto
menjelaskan salah satu yang unik dalam pementasan nanti adalah wayang
Klithik, wayang ini lebih menyerupai wayang kulit tapi terbuat dari
papan kayu namun sama-sama dimainkan dengan diproyeksikan pada selembar
kain yang dibentangkan.
Selain Pementasan wayang, panitia juga
menggelar diskusi dan pameran seputar wayang di antaranya Talk Show
Wayang bersama Sobokartti dan Ngesti Pandowo dan Umbar Gagas dengan tema
Wayangan di Kalangan Anak Muda bersama Dewan Kesenian Semarang.
Sedangkan pameran Wayang digelar oleh Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah serta penjualan Buku Wayang hasil kerja sama dengan toko buku, penerbit dan komunitas.
"Selain itu juga ada demo pembuatan wayang, berupa tekhnik Tatah, Sungging, dan Gapit," kata Harjanto.
Panitia
Pasar Imlek Semawis 2014 sendiri mengangkat tema Serba-serbi Wayang
dalam acara yang digelar pada tahun ke 11 ini sebagai upaya menjaga
warisan budaya bangsa.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap pasar imlek yang telah menjadi agenda
wisata tahunan di Kota Semarang dapat berlangsung lebih meriah dari
tahun lalu. "Tidak sekedar menjadi rutinitas pasar malam. Tapi ada
atraksi pertunjukan tematik sebagai simbol kerukunan antar etnis," kata
Hendrar.
Ia berharap warga Kota Semarang untuk datang dan
memberitahukan kepada publik luas agar datang ke Pasar Imlek Semawis.
Keberadaan agenda budaya itu bagian dari program wisata yang telah
digelar sejak 10 tahun lalu. "Pemkot juga memfasilitasi dengan membangun
ifra struktur agar arenanya tak becek, karena kegiatan itu dilakukan
saat musim hujan sedang tinggi," katanya.
Sumber : tempo.co
No comments:
Post a Comment