Jurusan Senirupa dan Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni bekerjasama Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES), mengadakan Seminar Internasional Seni dan Budaya, International Conference on Art and Culture (ICONARC) dengan mengangkat tema “Peranan Seni dalam Membangun Toleransi Budaya Kebangsaan”, Rabu (13/9), di Hotel Grasia Semarang.
Ketua Panitia Dr Syakir MSn menjelaskan, dewasa ini isu dan kasus-kasus intoleransi, pemaksaan kehendak, demo-demo terkait dengan persoalan kebudayaan terutama sebagai dampak politik pilkada sudah sedemikian meresahkan dan dikhawatirkan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ia menambahkan, isu-isu kekinian yang terjadi di sekitar masyarakat yang dapat direspon melalui bidang seni dan budaya. Melalui situs iconarc.org dapat dikutip latarbelakang secara lengkap penyelenggarakan ICONARC. Harapan kedepan kita memiliki sikap toleransi yang ditopang sebuah cara pandang sebuah bangsa dalam mengenali dan memahami lingkungannya.
Saat membuka acara ini Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengajak, marilah kita sebagai akademisi untuk tidak mudah terprovokasi berita di sosial media yang tidak jelas kebenaran dan sumbernya.
Rektor menjelaskan, kita harus pandai dalam mengolah informasi dan mengetahui dampak serta pengaruh media sosial kepada diri kita. Karena sebuah berita atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya di media sosial dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia sehari-hari justru dijadikan sebagai biang fitnah.
Kegiatan ini mengawali rangkaian Bulan Bahasa dan Seni (BBS) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) 2017, yang menghadirkan 4 pembicara asing yaitu Prof Dr Cua Soo pong (China), Prof Halim (Malaysia), Prof Ahamad (Malaysia), Prof Mouro Gaia (Italia), dan dari Indonesia Prof Tjetjep Rohendi Rohidi.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment