Wednesday, 20 September 2017

Mahasiswa dan Taruna Ikuti Pelatihan Bela Negara di Akmil

Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Akademi Militer (Akmil) kembali mengadakan seminar nasional  Implementasi Managemen Sumber Daya Manusia sebagai Aset dalam Mendukung Pertahanan Negara “Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Pembentukan Karakter Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Ketahanan Nasional”, Rabu (20/9), di lAkmil Magelang.

Saat membuka acara Gubernur Akmil, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Arip Rahman menjelaskan, Mahasiswa dan Taruna dari Akademi Militer Darat, Laut dan Udara merupakan agen perubahan dalam mewujudkan gerakan bela negara.

Ia berharap, Bela Negara penting karena salah satu kunci untuk melawan derasnya tantangan era globalisasi yang telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dengan segala dampak positif maupun negatif yang dibawanya.

Tampil sebagai pembicara kunci Prof Dr Ir Purnomo Yugiantoro MSc MA PhD, Co-Founder Universitas Pertahanan dan Guru Besar di Institute Teknologi Bandung menyampaikan, ancaman suatu negara di dunia menjadi sangat kompleks terutama ancaman non militer yang kedepan akan terus meningkat terutama di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya. 

Melihat hal diatas, peran Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan tertinggi di negara ini mempunyai kedudukan yang strategis dan diharapkan berperan aktif membentuk insan bangsa yang terdidik dan terlatih.

Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum yang bertindak sebagai narasumber menekankan, pembangunan karakter merupakan elan vital bagi SDM Indonesia utk melakukan discruptin inovation pada era revolusi industri.

Menurutnya, dengan karakter yang kuat akan berpengaruh pada ketahanan nasional yg makin mantap pula. Adapun, strategi penguatan karakter di perguruan tinggi dilakukan dengan cara diantaranya menyiapkan SDM yang cerdas dan berkarakter, membentuk atmosfir akademik dalam pengembangan keilmuan, dan mewujudkan kampus yg kondusif dalam implementasi tridharma Perguruan Tinggi.

Selain Rektor UNNES tampil sebagai narasumber  Prof Dr Armaidy Armawi MSi dari UGM, Dr Connie  Rahakundini  Bakrie MSi pengamat Intelejen dan Militer.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment