Walikota Semarang Hendrar Prihadi didampingi Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Sekretaris Utama Badan Atom Nasional Ir Falconi Margono, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNNES Prof Dr Etty Soesilowati melaksanakan panen raya padi varietas Sidenok di Desa Kliwonan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (9/8).
Padi Sidenok merupakan varietas padi hasil pemuliaan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Sidenok merupakan akronim dari Mutasi Unggul Iradiasi Batan. Varietas ini hasil diradiasi sinar Gamma untuk memunculkan sifat-sifat unggul melebihi indukannya. Keunggulan padi varietas Sidenok antara lain memiliki batang yang kokoh sehingga tahan rebah, rasa pulen, dan tahan hama baik wereng, potong leher maupun hawar daun.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan,”Inovasi teknologi pertanian perlu terus didorong , upaya pengembangan varietas padi salah satunya. Hal ini demi menciptakan padi varietas unggul untuk mendorong indonesia untuk swasembada pangan terutama beras,”katanya.
Walikota Semarang pada kesempatan ini memanggil salah satu petani Kukuh Hadi Sunarto dan bertanya.
“Pak Kukuh berapa hasil panen Sidenok dibandingkan dengan varietas padi yang lain ?”, tanya Hendrar.
“Setiap 1 hektar dengan varietas sebelumnya hanya 6,2 ton sekarang dengan varietas Sidenok bisa panen 8,6 ton”, jawab Kukuh.
“Kesulitan apa yang dialami selama menanam hingga panen Sidenok ini ?”, Hendrar kembali bertanya.
“Untuk kesulitan anakan dari padi ini sedikit tetapi yang lebih saya sukai padi Sidenok ini tahan dengan wereng”,pungkas Kukuh.
Hendrar juga menyampaikan,”Kota Se¬ma¬rang tetap mem¬perta¬hankan lahan sawah dalam kota melalui program lahan pertanian lestari”.
“Dalam program lahan perta¬nian lestari itu, sawah disuakakan dan disejajarkan dengan benda peninggalan sejarah lainnya. Sawah boleh saja dijual,akan tetapi tidak boleh berubah funsi dengan alasan apapun. Sawah tetap menjadi sawah sepanjang masa dan tetap menjalankan fungsinya sebagai areal perta¬nian sekaligus paru paru kota,”ucapnya.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment