Peserta Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) di Kabupaten Pulau Morotai menggagas program “Morotai Membaca”. Program ini dirancang untuk meningkatkan tradisi literasi siswa dan masyarakat di kabupaten itu.
Program itu digagas karena Pulau Morotai memiliki keterbatasan geografis, terpisah lautan dengan daerah lain. Akibatnya, siswa dan masyarakat setempat kesulitan memperoleh buku, baik buku referensi maupun buku pelajaran.
Kepada unnes.ac.id, peserta SM3T Kabupaten Morotai Arifah Nugraheni menuturkan, pihaknya telah menghimpun buku dari berbagai donatur, termasuk dari keluarga besar Universitas Negeri Semarang (UNNES).
“Donasi pertama dibuka mulai bulan Februari 2016, bantuan disalurkan pada tanggal 11 Maret 2016 dengan sekolah sasaran SMP Theologi Kristen Sabatai Baru. Donasi kedua disalurkan pada tanggal 8-9 April 2016 dengan sekolah sasaran PAUD Sinar Kasih Sabatai Baru, SD Muhammadiyah 4 Pulau Morotai, dan SMA Muhammadiyah 2 Pulau Morotai,” katanya.
Donasi dari UNNES diserahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNNES Prof Dr Tandiyo Rahayu dan Dekan Fakultas Hukum (FH) Dr Rodiyah saat melakukan monev di Kabupaten Morotai.
Selain Morotai Membaca, peserta SM3T di Kabupaten Pulau Morotai juga merancang berbagai kegiatan untuk semakin menggiatkan aktivitas pendidikan di sana, seperti Pekan Aksi Morotai bersama SM-3T (PAMS) yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Agustus 2016. Rangkaian acara PAMS meliputi lomba mewarnai tingkat SD, lomba azzan tingkat PAUD dan TK, ranking satu tingkat SMP, lomba tari daerah tingkat SMA, dan penyaluran bantuan buku ke sekolah sasaran.
Buku, alat tulis, dan inventaris sekolah diserahkan ke SD Loleu Jaya, MIS Totodoku, SMP Muhammadiyah 3 Pulau Morotai, SMA Muhammadiyah 3 Pulau Morotai, dan SMA Negeri 5 Pulau Morotai. Program SM-3T secara nyata menjawab permasalahan pendidikan di pelosok negeri. UNNES telah dipercaya untuk mengirimkan guru SM-3T setiap tahunnya. Sumbangsih UNNES untuk memajukan pendidikan merata dari wilayah barat hingga timur Indonesia.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment