Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik dan Kewargenagaraan Universitas Negeri Semarang (UNNES) Ines Fiera Wijayanti meneliti pemikiran Habib Luthfi Bin Yahya mengenai nasionalisme, baru-baru ini.
Berdasarkan penelitian itu, Ines mengungkapkan bahwa nasionalisme Habib Luthfi Bin Yahya sangat berkaitan dengan berbagai bidang kehidupan. Selain itu, nasionalisme yang dikampanyekan Habib Luthfi memiliki dasar argumentasi yang sangat kuat dalam agama Islam. Karena itulah, Habib Luthfi bin Yahya sangat getol mempromosikan nasional kepada masyarakat.
Dari penelitian itu terungkap bahwa menurut Habib Luthfi nasionalisme merupakan hak warga negara dan merupakan sesuatu yang sah karena merasa memiliki tanah air yang diberi oleh Yang Maha Kuasa untuk setiap bangsa.
Nasionalisme yang cinta tanah air, diartikan dengan hubbul wathon minal iman (cinta kepada negara adalah sebagian dari iman) menjadikan para jama’ah bersatu padu mewujudkan cinta tanah air sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Sebegai peneliti, Ines berhasil menggali pemikiran nasionalisme Habib Luthfi bin Yahya dalam kaitannya dengan sejumlah bidang, yaitu ekonomi, budaya,politik, agama, dan pendidikan.
Dalam bidang ekonomi pemikiran Habib Luthfi bin Yahya adalah menggali sumber daya di daerah masing-masing untuk menjadi komoditas sehingga dapat mengangkat ekonomi daerah. Wujud dari pemikiran Habib Luthfi dalam bidang ekonomi adalah menggagas berdirinya IBC (International Batik Center) di Kota Pekalongan.
Dalam bidang budaya pemikiran Habib Luthfi bin Yahya memadukan antara karakter yang berbasis budaya dengan karakter yang berbasis nasionalisme. Beliau mengemasnya dalam bentuk seni serta syair-syair yang penuh dengan nasihat sehingga masyarakat dengan mudah menerimanya.
Dalam bidang politik Habib Luthfi bin Yahya menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan, silaturahmi dengan Ulama, Pemerintahmaupun TNI-POLRI. Wujud dari pemikiran Habib Luthfi dalam bidang politik adalah diadakannya acara-acara yang semua kalangan ikut berpartisipasi dan bahkan menjadi panitia dalam acara tersebut.
Dalam bidang agama, Habib Luthfi meyakini walaupun banyak agama tetapi Tuhan tetap tunggal, seperti yang sudah tertulis didalam sila pertama Pancasila, yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Maka sebagai umat beragama harus bisa toleransi kepada agama lain, karena walaupun berbeda agama tetap satu jua dan tetap sama sebagai warga negara Indonesia. Wujud dari pemikiran Habib Luthfi dalam bidang agama adalahdengan menyelenggarakan kegiatan maulid Nabi yang diisi dengan orasi-orasi kebangsaan, pemasangan-pemasangan bendera merah putih, mengadakan doa lintas agama yang didasari dari hablumminallah (hubungan baik antara manusia dengan Allah) dan hablumminannas (hubungan baik antara manusia dengan manusia) yang menganjurkan seseorang untuk menghargai oranglain.
Adapun dalam bidang pendidikan Habib Lutfi berkeyakinan bahwa nasionalisme harus diberikan sejak dini baik melalui pendidikan informal (keluarga) dan pendidikan formal maupun nonformal mulai dari usia dini.
Dari pemikiran itulah Habib Luthfi memprakarsai pembentukan Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (MATAN) yang merupakan organisasi tarekat untuk kalangan mahasiswa yang merupakan implementasi dari pendidikan bagi generasi muda.
No comments:
Post a Comment