Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES) sambut perayaan Dies Natalis Pascasarjana ke-20 dan Unnes ke-52 dengan kolaborasi The 3nd International Seminar on Educational Technology (ISET), Rabu 24 Mei 2017 di auditorium kampus Sekaran Unnes.
Seminar itu akan disiarkan secara live di auditorium kampus Sekaran dan diintegrasikan di tujuh universitas secara streaming, antara lain Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), dan Universitas Negeri Makasar (UNM).
Seminar bertema “Pendidikan Global melalui Jaringan Pembelajaran” menghadirkan peneliti, praktisi di sektor industri, pemangku kepentingan publik dan swasta, serta pendidik dari berbagai bidang yang datang dari berbagai negara untuk bertukar dan berbagi pengetahuan yakni, Jonan Donaldson, Ph.D (United States of America), Prof. Dr. Che-Hua Yang (National Taipei University of Technology-Taiwan), Assoc. Prof. Dr. Prasong Tanpuchai (Kasetsart University-Thailand), dan Dr. Nor Fadhilah Mohd. Amin (Universiti Teknologi Malaysia-Malaysia).
Saat membuka acara ini Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan, Di Tahun Reputasi ini UNNES harus mempunyai inovasi yang bertaraf internasional. Dengan inovasi, kampus bisa menciptakan lingkungan ekonomi, sosial bahkan budaya yang akan meningkatkan reputasi.
Untuk memperkuat karakter sumber daya manusia UNNES, kita harus menggunakan prinsip Speed of Trust. Rektor mengutip Stephen R Covey bahwa sumber daya yang bereputasi
Direktur Pascasarjana UNNES, Prof Dr H Achamd Slamet MSi mengemukakan, Bahwa saat ini kemajuan teknologi dan percepatan inovasi teknologi memberikan manfaat besar pada kehidupan dan penghidupan. Hidup menjadi lebih mudah dan lebih praktis, baik dari segi industri, ekonomi, bahkan pendidikan.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi yang tidak bertanggung jawab menimbulkan kerusakan lingkungan, degradasi nilai-nilai budaya, dan yang lebih penting, mempengaruhi karakter manusia ke arah negatif. Apalagi jika terjadi pada generasi penerus bangsa.
Ia juga menyampaikan, ISET dapat memberikan percepatan inovasi tekonologi yang berpotensi mempercepat kemajuan industri dan ekonomi, menyelesaikan krisis multidimensional, dan merevolusi pendidikan di Indonesia.
No comments:
Post a Comment