Ada yang berbeda saat saya selesai bertarawih malam tadi. Memang seminggu kemarin saya melaksanakan tarawih di Masjidil Haram atau di Masjid Nabawi dan malam tadi saya bertarawih di lingkungan rumah saya, namun bukan itu yang membuat berbeda. Usai tarawih malam tadi, saya tiba-tiba tenggelam dalam pikiran dan doa mengenai UNNES kita yang tercinta ini. Saya mulai berpikir mengenai kawan-kawan pengelola UNNES dan seluruh warga UNNES yang selalu saya cintai.
Pertanyaan utama dalam yang bergelayut di pikiran saya adalah ‘apa esensi prestasi dan reputasi UNNES?’. Walaupun sulit untuk dijawab secara komprehensif, namun saya mulai berpikir bahwa esensi prestasi dan reputasi UNNES terletak pada perubahan apa yang telah kita usahakan bersama selama empat tahun terakhir ini.
Kalau kita renungkan bersama, ternyata banyak perubahan positif yang terjadi selama 4 tahun terakhir ini. Misalnya saja yang paling jelas, akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) UNNES pada tahun 2013 adalah B, sedang pada 2017 UNNES meraih predikat unggul A. Pada tahun 2013, hanya 20% prodi UNNES yang terakreditasi A, namun tahun 2017 ini prodi UNNS yang terakreditasi A sudah mencapai 40%. Tahun 2013, jumlah publikasi internasional UNNES terdiri atas 25 judul sedang di tahun 2017 melambung menjadi 300 judul. Pada tahun 2013, UNNES hanya mendapat 5 gedung baru dari pembiayaan APBN, sedang pada tahun 2017 UNNES sudah menyelesaikan 11 gedung baru dengan biaya IDB, 4 gedung baru dengan biaya GOI, renovasi 5 gedung dengan dana GOI dan 5 gedung baru dengan dana APBN. Tahun 2013, hanya 12% dosen UNNES yang bergelar doktor, sedangkan saat ini tahun 2017, dosen bergelar doktor berjumlah 24%. Bahkan di FMIPA, jumlah ini mencapai 60%.
2013 |
2017 |
|
AIPT |
B |
A |
Persentase Prodi Terakreditasi A |
20 % |
40% |
Publikasi Internasional |
25 Judul |
300 Judul |
Gedung Baru |
5 gedung baru dari pembiayaan APBN
|
11 gedung baru dengan biaya IDB, 4 gedung baru dengan biaya GOI, renovasi 5 gedung dengan dana GOI dan 5 gedung baru dengan dana APBN
|
Persentase dosen bergelar Doktor |
12% |
24% |
Perubahan tersebut hanyalah sebagian kecil indikator yang bisa disajikan dalam renungan singkat ini. Masih banyak indikator-indikator lain yang menunjukkan trend yang sama baiknya. Perubahan-perubahan positif tersebut pada dasarnya tanda bahwa UNNES sebagai sebagai sebuah institusi sedang BERLARI dan MELOMPAT. Kita dapat melihat dari data bahwa larinya UNNES adalah lari yang cepat dan lompatan UNNES adalah lompatan yang tinggi. Kita boleh berbangga namun kita tidak boleh sombong dan lengah. Karena saat kita berlari, universitas lain juga sedang berusaha lari lebih kencang. Saat kita melompat, universitas lain sedang melakukan kuda-kuda untuk lompatan yang lebih tinggi. Untuk itu, saya selaku Rektor siap untuk melibatkan SDM UNNES yang setia dan profesional serta menambah fasilitas serta pendanaan untuk penguatan kelembagaan khususnya publikasi ilmiah nasional dan internasional yang berbasis pada penelitian dosen dan mahasiswa. Semoga seluruh usaha ini dapat dipahami oleh seluruh warga UNNES dan diridhai oleh Allah Swt.
Untuk itu, saya selaku Rektor siap untuk melibatkan SDM UNNES yang setia dan profesional serta menambah fasilitas serta pendanaan untuk penguatan kelembagaan khususnya publikasi ilmiah nasional dan internasional yang berbasis pada penelitian dosen dan mahasiswa. Semoga seluruh usaha ini dapat dipahami oleh seluruh warga UNNES dan diridhai oleh Allah Swt.
Sebagai penutup, renungan akhir tarawih saya tadi malam saya akhiri dengan doa yang tulus dari lubuk hati saya sebagai pemimpin UNNES: “Ya Allah, Tuhan Pencipta Alam, berikanlah kekuatan bagi hamba dan kawan-kawan hamba untuk tidak lelah berlari lebih kencang dan melompat lebih tinggi. Amin”
Fathur Rokhman
Semarang, 9 Ramadan 1438H
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment