Wednesday 4 September 2019

Pacu Publikasi, FT Adakan Workshop Research Innovation and International Publications

Untuk mendorong publikasi hasil penelitian Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Workshop Research Innovation and International Publications di Ruang Prof Soedartono Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, pagi ini (Selasa, 3 September 2019)

Hadir sebagai narasumber Dr Ing Hutomo Suryo Wasisto  selaku Head of Optoelectromechanical Integrated Nanosystems for Sensing (OptoSense) Group Laboratory for Emerging Nanometrology (LENA), Technische Universität Braunschweig, Jerman. Dr Hutomo  juga salah satu tim Diaspora Kemenristekdikti 2019. 

Kegiatan diawali dengan penandatangan Minutes of Meeting (MoM) antara Dekan Fakultas Teknik Dr Nur Qudus MT IPM  dengan  Dr Ing Hutomo Suryo Wasisto  selaku Head of Optoelectromechanical Integrated Nanosystems for Sensing.  

Dekan Fakultas Teknik, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya publikasi ke jurnal internatioanal. Penandatangan MoM akan diimplementasikan dalam bentuk kolaborasi riset maupun publikasi ilmiah antara Fakultas Teknik UNNES dengan dengan LENA Technische Universität Braunschweig.

“Peluang kolaborasi Fakultas Teknik bersama salah satu grup riset ternama di Technische Universität Braunschweig Jerman akan memberikan banyak manfaat. Hal ini menjadi bagian Fakultas Teknik dalam  mendukung visi, misi, dan tujuan Universitas Negeri Semarang untuk menjadi universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional,” kata Dr Nur Qudus.

Pak Ito (sapaan akrab Dr.-Ing. Hutomo Suryo Wasisto) memaparkan materi “Scientific writing: steps to organizing your journal papers editors will take seriously“, dengan moderator oleh Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T.

“Saat ini, jumlah publikasi ilmiah Indonesia telah menempati peringkat pertama di ASEAN. Kedepannya, Kemenristekdikti akan fokus pada peningkatan kualitas publikasinya, tidak hanya pada kuantitas saja. Salah satunya dilihat dari berapa banyak setiap artikel disitasi. Kemudian jurnal-jurnal terindeks Scopus yang baru Q4 atau Q3, akan didorong untuk bisa menjadi Q1.”, ungkap Pak Ito.

Pemilik H-Index Scopus 13 ini mengatakan bahwa kebiasaannya dalam melakukan penelitian, diawali dengan sebuah ide, lalu mulai menulis artikel, dan tentunya sembari melakukan penelitian. Hal tersebut dilakukan karena penelitian tidak akan berhenti, sehingga untuk menghasilkan suatu artikel jangan menunggu riset atau penelitian tersebut selesai.

Selepas paparan yang dilakukan Pak Ito, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Antusias yang tinggi ditunjukan oleh para peserta. Sebagai informasi, dalam acara workshop ini diikuti oleh seluruh dosen dilingkungan Fakultas Teknik. Selain itu, hadir juga dosen dari FMIPA UNNES serta beberapa dosen serta peneliti dari Universitas Diponegoro, dan Universitas Ivet, dan UIN Walisongo. Total peserta yang mengikuti acara ini kurang lebih sebanyak 238 orang.

Selesainya acara Workshop Research Innovation and International Publications, Pak Ito mengisi Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta para dosen muda di lingkungan Fakultas Teknik. FGD tersebut membahas tentang riset kolaborasi dan peluang studi lanjut di Jerman. Pak Ito memberikan penjelasan kepada para peserta mengenai tahapan agar bisa melanjutkan studi S3 di Jerman dan mendapatkan beasiswa.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment