Friday 27 September 2019

Menristekdikti Resmikan Smart Library Rumah Ilmu UNNES

Universitas Negeri Semarang (UNNES) mewujudkan cita-citanya membangun  “Smart Library” Rumah Ilmu berbasis digital.  Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof H Mohamad Nasir didampingi Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman meresmikan Gedung “Smart Library” Rumah Ilmu memalui penandatanganan prasasti dan pemotongan untaian bunga melati, Jumat, 27/9.

Rektor UNNES Prof Fathur Rokhman menyampaikan filosofi Rumah Ilmu. Menurutnya umah Ilmu menjadi tempat berangkat sekaligus pulang bagi pribadi yang mencintai ilmu pengetahuan. Melalui Rumah Ilmu UNNES mendorong terwujudnya peradaban unggul dengan menciptakan masyarakat yang mencintai ilmu pengetahuan.

Smart Library Rumah Ilmu merupakan  cara mudah, murah, dan menyenangkan mengakses ilmu pengetahuan.  Rumah Ilmu didesain modern dan  ramah lingkungan. Desain gedung sesuai prinsip-prinsip konservasi, pemanfaatan energi alami (matahari) sebagai penerang utama,  Sistem sirkulasi udara alami, dan  ruang terbuka mendorong interaksi sosial pemustaka. Rumah Ilmu juga memiliki fasilitas unggulan Smart Library diantaranya Ruang Baca Kubikus,  Co-Working Space, Ruang Simulasi Test TOEFL, Writing Center, Radio Frequency Identification dan lain lain. Pemustaka juga dapat menggunakan wifi yang tersebar di setiap lantai,” papar Prof Fathur Rokhman.

Lebih lanjut UNNES juga menyampaikan rintisan tiga Produk Unggulan Iptek yang meliputi PUI Pangan Fungsional, PUI Pendidikan Ramah Anak, dan PUI Energi Hibrida Terbarukan.

“Unnes Berinovasi mengembangkan pangan fungsional, diantaranya mengembangkan produk inovatif  bandeng, telur asin beromega, bakso campuran hewani dan nabati (tempe), bumbu, tempe yang dipadu daun kelor dengan kandungan flavanoid 18,44 ppm, biskuit kacang hijau, jamu kombinasi temu lawak, kunyit dan jahe yang kaya flavanoid dan aktioksidan. Rintisan PUI Pendidikan Ramah Anak dilakukan dengan penelitian dan aplikasi  pendidikan sesuai hak dan kebutuhan anak menuju generasi bermutu, berdaya saing, dan berkarakter. UNNES juga mengembangkan teknologi penghasil berenergi terbarukan seperti biofuel, biomass, biochar, angin, surya, hidro, dan fuel cell sebagai rintisan PUI Energi Hibrida Terbarukan,” jelas Prof Fathur Rokhman.

Menristekdikti Prof H Mohamad Nasir dalam sambutannya menyampaikan, sebagai upaya transformasi digital, UNNES telah memulainya sejak lama.  Gedung Rumah Ilmu “Smart Library” merupakan wujud akhir atas keberhasilan UNNES melakukan transformasi proses pendidikan berbasis digital.

“Yang perlu dipahami, cara belajar dan membelajarkan mahasiswa era digital saat ini sudah jelas amat berbeda. Karenanya, penting mengubah pola pikir (mindset) dari semua pihak, baik policy maker perguruan tinggi, tenaga pendidik, maupun tenaga kependidikannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa transformasi ini senantiasa harus dilakukan secara sistemik dan holistik agar dapat diterapkan dengan baik di kampus dan berkelanjutan dengan tetap mempertahankan mutu. Harapannya, semoga dapat semakin memperkuat eksistensi UNNES dalam penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang berdaya saing di tingkat lokal, nasional, dan internasional,”ujar Prof Nasir.

Lebih lanjut Menristekdikti indikator pemeringkatan perguruan tinggi yang berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output – Outcome Base, dengan melihat Kinerja Masukan dengan bobot 40% yang meliputi kinerja Input (15%) dan Proses (25%), serta Kinerja Luaran dengan bobot 60% yang meliputi Kinerja Output (25%), dan Outcome (35%). Menurutnya penambahan indikator baru tersebut sebagai upaya agar perguruan tinggi dapat secara aktif merespon perkembangan zaman era industri 4.0 dan kebutuhan tenaga kerja.

“Dengan perubahan penilaian kinerja perguruan tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, perguruan tinggi didorong untuk lebih menekankan produk atau luaran pendidikan tinggi yang berkualitas dengan pemberian bobot output yang lebih besar dari bobot input. Kita harus bisa melakukan evaluasi diri, ada di mana posisi kita dibandingkan dengan negara lain, sehingga hal ini bisa dimanifestasikan kepada para mahasiswanya agar dapat memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia,” lanjut Prof Nasir.

Dari sisi mahasiswa, Menristekdikti menekankan perlunya kesiapan belajar mandiri mahasiswa. Karena dalam pembelajaran daring lebih banyak mengadopsi istilah self-directed learning, maka self-directedness of learning mahasiswa menjadi penting.

“Kalau dari sisi literasi teknologi, saya kira tidak ada masalah yang berarti, karena mahasiswa kita saat ini pada dasarnya sudah merupakan digital native,” kata Menristekdikti.

Di akhir sambutannya Menristekdikti berharap dengan bertambahnya sarana dan prasarana baru di Smart Library Rumah Ilmu, maka juga harus berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Karenanya, UNNES harus tampil menjadi LPTK Modern dan menerapkan budaya mutu secara berkelanjutan. Selamat atas dibangunnya gedung baru ini. Semoga dapat meningkatkan interaksi dan kohesi sosial yang lebih baik antar mahasiswa juga dosen dari seluruh disiplin ilmu yang berbeda; mampu meningkatkan keaktifan intelektual yang memicu berbagai ide dan kolaborasi baru di setiap pertemuan kuliahnya, sehingga UNNES akan semakin unggul dan menghasilkan lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi,” pungkas Prof. Mohamad Nasir

Kepala UPT Smart Library Rumah Ilmu MZ Eko Handoyo SS menyampaikan,  gedung yang baru diresmikan oleh Menristekdikti memiliki fasilitas yang modern dan nyaman.

“Bagian Lobby perpustakaan  “Smart Library” Rumah Ilmu UNNES selain didesain menyesaikan dengan kebutuhan dan lingkungan. Juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap, diantara system digital dalam proses peminjaman dan pengembalian buku, terdapat information corner, loker, sofa, dan charger corner.  Loker yang terdapat di lobby dapat digunakan mahasiswa  untuk menyimpan barang pribadi pengunjung perpustakaan. Adanya  Charger corner pengunjung perpustakaan tidak akan kuatir bila baterai HPnya habis, sofa yang tersedia sangat nyaman untuk melakukan proses membaca buku.  Smart library Rumah Ilmu UNNES sudah menggunakan  system baru yaitu self check service. Melalui fasilitas self check service mahasiswa dapat  melakukan peminjaman buku secara mandiri tanpa bantuan petugas perpustakaan. Di lantai 2 terdapat ruang teleconference,” terang Eko Handoyo.

Pada saat peresmian terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan di  “Smart Library” Rumah Ilmu UNNES. Selain membaca buku ada diskusi sastra, pemutaran film, lomba penulisan resensi, aktivitas mahasiswa menggambar, dll.

Hadir dalam peresmian “Smart Library” Rumah Ilmu UNNES, Direktur Kemahasiswaan Kemristekdikti,  Kepala perpustakaan perguruan tinggi di semarang dan sekitarnya,  Mitra UNNES,  Wakil Rektor, Dekan, dan segenap pimpinan UNNES.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment