Thursday 19 September 2019

Menghilangkan Lelah Pasca PPAK, Fungsionaris BEM FIK Mengabdi Untuk Negeri

Setelah selesai pelaksanaan Program Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (PPAK) mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (UNNES) 2019 yang begitu padat dan melelahkan,  Fungsionaris BEM Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)  ada cara positif  tersendiri untuk menghilangkan rasa capek dan lelah yakni dengan melakukan “Mengabdi Untuk Negeri”.

Ketua pelaksana Rohman Aminulloh menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Purwosari, Kecamata Sukorejo, Kabupaten Kendal, tepatnya di wilayah kaki Gunung Prau selama tiga hari mulai Jum’at 30 Agustus sampai Minggu 1 September.

Pengabdian ini berupa kegiatan belajar mengajar di SDN 01 Purwosari kelas 1 sampai kelas 6, bakti sosial sembako yang telah dikumpulkan melalui kegiatan PPAK dari Mahasiswa Baru FIK 2019, dan bersih-bersih Masjid, kata  Rohman.

Rohman menjelaskan, Desa Purwosari merupakan tempat yang begitu luar biasa sejuk dan subur tanahnya, masyarakatnya juga  sangat murah hati menambah cipta rasa kenyamanan Tim dalam melaksanakan kegiatan selama 3 hari 2 malam ini.

Selama tiga jam pernjalanan menuju Desa Purwosari, tim telah disuguhi pemandangan yang memanjakan mata, hutan pinus, petak sawah, hingga perbukitan menjadi kenikmatan tersendiri di dalam perjalanan.

Setelah sampai di Desa Purwosari tim langsung menuju rumah kediaman Kepala desa disambut oleh Pak Miadi selaku Kepala Desa dan masyarakatnya.

Ketika sudah tengah malam, sesuai arahan Kepala Desa tim langsung membagi tempat hunian untuk bertempat tinggal ke rumah warga selama 3 hari 2 malam, 1 rumah terisi oleh 3-4 orang. Dengan membaur kepada warga tim bisa melihat, memahami, dan merasakan hidup bersama masyarakat  berbagai macam latar belakang maupun kondisi yang berbeda.

Desa Purwosari termasuk salah satu desa penghasil tembakau terbesar dan menjadi distributor pemasok ke pabrik-pabrik besar.

Kebetulan pada saat tim datang, masyarakat purwosari sedang panen raya tembakau. Kemudian tim membantu secara langsung proses pemilahan hingga perajangan siap untuk dijual.

Selain itu, kegiatan juga diisi dengan bercocok tanam, memasak, bermain volly dengan pemuda desa sehingga menjadi guyub rukun dan gayeng bersama.


from Universitas Negeri Semarang

No comments:

Post a Comment