Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (FIS UNNES) telah sukses melaksanakan kuliah umum dengan tema Pengembangan Karakter Pancasila dan Bela Negara untuk Kemajuan Indonesia, Kamis (2/6).
Kuliah Umum dibuka oleh Rektor UNNES yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zaenuri SE MSi. Beliau membuka Kuliah Umum dengan materi ringan betapa pentingnya Pancasila bukan hanya sekedar dihafalkan dan diucapkan tetapi pancasila harus merasuk ke dalam jiwa dan diamalkan.
Selanjutnya materi inti kuliah umum disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah yang diwakili oleh Kasubdit Polmas Ditbinmas Polda Jawa Tengah Bapak AKBP Maulud, S.Ag yang akan dipandu oleh moderator Bapak Noorachmat Isdariyanto, M.Si.
Kuliah umum banyak membicarakan tentang peran Pancasila di masa sekarang. Globalisasi tidak bisa dihindarkan, tapi kita harus berjuang agar globalisasi ini tidak meruntuhkan pancasila dan ideologi kita. tantangan pada masa ini diantaranya intoleransi, aksi massa, terorisme dan separatisme. Keempat tantangan ini sering muncul dalam berbagai bentuk fenomena.
Sebagai contoh intoleransi sudah masuk ke dalam masyarakat, dimana masyarakat tidak bisa saling menghargai individu lain yang memiliki keyakinan yang berbeda. Berita-berita hoax yang menyebar di masyarakat semakin memperkeruh suasana tersebut. Berita hoax sangat tidak terkontrol karena perkembangan media sosial yang masif.
Jikalau dulu ada pepatah mulutmu harimaumu, sekarang sudah berubah menjadi jarimu harimaumu yang akan mengantarmu ke jeruji besi.
Cara agar bisa mempertahankan pancasila adalah memahami pancasila dan mengamalkan pada kehidupan sehari-hari.
Pancasila mengajarkan kepada kita etika dan tata perilaku dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, dengan memahami hal tersebut tentunya kita tetap bisa mengikuti globalisasi tanpa meninggalkan pancasila di dalam jiwa kita.
Amalkan sikap kita dimana kita harus tenang, mempelajarinya, memastikan berita tersebut. Jika memang dirasa berita tersebut tidak benar, sampaikan ketidakbenaran informasi tersebut tentunya dengan melampirkan fakta yang sebenarnya.
Kegiatan bela negara yang dilakukan merupakan salah satu implementasi nilai-nilai pancasila untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai dasar dalam bela negara adalah cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban dan memiliki kemampuan awal bela negara (fisik maupun non fisik).
Jenis ancaman kita saat ini bukan hanya sekedar serangan dari negara lain tetapi juga gerakan radikalisme, ekstrimisme, terorisme, perdagangan manusia, kejahatan siber, penyelundupan senjata dan kejahatan narkoba. Karena itu, presiden menyerukan kepada sleuruh rakyat indonesia untuk terpanggil menjalankan tugas dan tanggung jawab kebangsaan kita untuk ikut serta bela negara.
Dimanapun kita berada, apapun pendidikan kita, apapun profesi kita, semua punya hak dan semua punya kewajiban, semua punya kesempatan yang sama untuk bela negara.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment