Seiring berjalannya waktu, dunia terus bertransformasi dan perubahan terjadi di semua lini kehidupan. Kemampuan seseorang juga harus disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, tidak terkecuali pada guru yang dituntut untuk mengembangkan diri mereka dengan perubahan.
Perubahan harus disikapi guru dengan meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan kebermanfaatan serta menumbuhkan potensi terbaik sehingga menjadi guru profesional masa depan.
Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Fathur Rokhman MHum sebagai instruktur utama dalam Kepelatihan Kepemimpinan Bertumbuh bagi Mahasiswa PPG UNNES yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LP3) UNNES dengan tema “Bertumbuh menjadi Guru Profesional Masa Depan” secara Daring.
Menurut Prof Fathur, guru adalah salah satu pilar penentu peradaban bangsa. Membangun guru profesional adalah investasi masa depan bangsa bagi generasi yang bertumbuh cerdas berkarakter, Selasa (3/8).
“Indonesia maju hanya dapat dibangun dengan membangun kompetensi dan martabat guru dan tradisi saling asah asih dan asuh,” tutur Prof Fathur.
Selain itu, Prof Fathur menambahkan guru adalah pemimpin peradaban. sebagai pemimpin, guru yang ideal memiliki visi hidup dan karier yang terus bertumbuh.
“Visi ini diperlukan agar dalam menjalani profesinya guru terus bertumbuh kapasitas, kompetensi, dan kebermanfaatannya,” pungkasnya.
Selain itu, Instruktur kedua Surahmat Petuguran SPd MHum memberikan materi kepelatihan Komunikasi Digital untuk guru Profesional.
Menurutnya, guru sekarang ini menghadapi tantangan digital, untuk itu perlu kompetensi digital yang akan mencetak guru profesional.
Ia menyebutkan, sebagai guru profesional harus menjadi komunikator yang andal
“Semua guru adalah pemimpin, pemimpin yang efektif adalah komunikator yang andal, guru profesional adalah komunikator handal,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua LP3 UNNES Dr Ngabiyanto MSi melaporkan kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan potensi terbaik guru sehingga bisa menjadi guru guru profesional masa depan.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment