Sunday, 16 April 2017

The Power of The Dream Menggema di Acara Wisuda UNNES

Universitas Negeri Semarang
The Power of The Dream Menggema di Acara Wisuda UNNES

Lagu The power of the dream yang pernah dipopulerkan Celine Dion menggema di acara wisuda periode I tahun 2017 Universitas Negeri Semarang (UNNES), Selasa (7/3), di Auditorium kampus Sekaran Gunungpati.

Diiringi orkestra Voice Of Conservation (VOC) UNNES, Martinda Intan Permata Hati wisudawan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni itu itu sukses tampil luar biasa memukau.

Wisuda kali ini diikuti 1.506 mahasiswa, terdiri atas 13 Doktor, 180 Magister, 1.303 Sarjana, dan 10 10 Diploma III.

Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan dan kesuksesan dalam menyelesaikan studi.

“Saya yakin bahwa saudara-saudara adalah putera dan puteri terbaik, dan mampu memposisikan sebagai warga negara global yang bertanggung jawab untuk senantiasa menghadirkan kemaslahatan bagi warga dunia,” kata Prof Fathur saat memberi sambutan.

Unnes, lanjut Rektor, perlu mengorganisir diri untuk terlibat dalam cara yang lebih strategis dan fundamental dalam pembangunan berkelanjutan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan ramah terhadapperkembangan teknoloigi baru.

“Pada saatnya nanti warga dunia akan mengenal UNNES karena reputasi sivitas akademiknya di kancah pergaulan global,” kata Prof Fathur.

Rektor juga memberikan apresiasi kepada wisudawan terbaik. Sejumlah wisudawan menunjukkan capaian yang membanggakan pada periode ini.

Aji Sofanudin yang menempu studi pada Program Program Doktor di PPs mendapatkan IPK 4,00,  Himmah Taulani pada Program Magister (4,00), Zam Zam Masrurun dari Program Sarjana (3,50), dan Aisyah Juniar Rakhmah dari Program Diploma (3,22).

Pada periode ini, lanjut Rektor, wisudawan terbaik mencapai IPK sangat baik. Dari standar maksimal 4,0, wisudawan terbaik dari Program Pascasarjana mencapai IPK 3,92, pada jenjang S-3 (4,00).

“Ini menunjukkan bahwa lulusan UNNES adalah lulusan yang berkualitas,” kata profesor sosiolinguistik itu.

 

No comments:

Post a Comment