Bangsa Indonesia dapat berkembang dan maju apabila masyarakatnya dengan konsisten memahami multikulturalisme, konservasi dan revolusi mental. Tema utama itulah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Dr Fathur Rokhman MHum, di hadapan dosen dan mahasiswa Universiti Islam Sultan Syarif Ali (UNISSA) pada hari Senin (14/11). Rektor berbicara tentang tema tersebut dalam rangka kunjungan kerja sama dan kuliah umum yang dihadiri oleh pejabat dan mahasiswa UNISSA.
Presentasi 60 menit yang disampaikan oleh Rektor tersebut berjudul “The Need of Multicultural Education, Conservation and Mental Revolution” Rektor menyampaikan bahwa pendidikan multikulturalisme dapat mencegah konflik sosial dan politik yang mungkin terjadi di Indonesia dan Brunei Darussalam. Nilai konservasi khususnya konservasi karakter juga dapat membantu kita menjadi warga negara dan warga dunia yang lebih baik.
Terkait dengan Revolusi Mental, Prof Fathur menekankan pentingnya tiga aspek pelaksanaan revolusi mental yaitu: (1) integritas, (2) etos kerja dan (3) gotong royong. Pembicara lainnya dalam kuliah umum ini adalah Dr. Mohaimin yang menyampaikan kuliah mengenai aplikasi hukum Syariah di bawah sistem perundangan Brunei Darussalam.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment