Tim Pengabdian Gugus Konservasi dan Pengembangan Karakter Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) mendorong masyarakat untuk memanfaatkan dan mengolah limbah menjadi kompos.
Tim pengabdian yang terdiri atas Atika MPd, Wahyuningsih MPd, dan Sudiyono MPd dan dibantu sejumlah mahasiswa melakukan pelatihan pemanfaatan limbah di keluarahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati.
Atika MPd selaku ketua pengabdian menilai, proses pembuatan kompos sebetulnya tidaklah sulit. Masyarakat bisa memanfaatkan limbah yang mudah ditemui di sekitar, seperti limbah tanaman, limbah organik rumah tangga, hingga kotoran hewan.
“Secara teknis, pembuatan kompos bisa dipercepat dengan menggunakan aktivator atau biang kompos. Fungsi dan kerja dari biang ini untuk mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos,” kata Atika.
Sementara itu, Wahyuningsih menjelaskan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses pembuatan kompos. Diantaranya bahan kompos harus dicacah, aktivator perlu tercampur merata ke seluruh bahan kompos, dan bahan kompos harus cukup mengandung air.
“Bahan yang terlalu kering lebih sulit dikomposkan, namun jika terlalu basah juga akan menghambat proses pengomposan. Untuk bak penampungan perlu ditutup agar melindungi bahan dari air hujan, cahaya matahari, penguapan dan perubahan suhu,” ungkapnya.
Pihaknya mencontohkan cara membuat kompos padat skala rumah tangga, yang memanfaatkan limbah tanaman/daun kering dengan media bak/tong penampungan.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment