“Arah kebijakan ekonomi pangan Jawa Tengah semestinya diarahkan pada hilirisasi pertanian di tahun 2016,”-Sucihatiningsih.
Profesor Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Semarang (Unnes) Dr Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti, menjadi panelis dalam kajian stratejik yang diadakan oleh Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bertajuk “Dengan Jateng Gayeng Menuju Green Province”, Selasa (9/2) di Ruang Pertemuan DRD Jateng.
Sebagai alternatif gambaran tentang arah kebijakan pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi khususnya bidang pangan, Prof Suci memaparkan tiga program kerja baru untuk mengembangkan potensi pangan di Jawa Tegah. Yakni, (1) Pengembangan toko tani Indonesia sebanyak 120 unit, (2) monitoring dan pengawasan kinerja penggilingan padi, dan (3) panel harga pangan, pemantauan pasokan serapan gabah, dan pemantauan hari besar keagamaan nasional (HBKN).
Menurutnya selain itu, dukungan pemantapan ketahanan rumah tangga juga diperlukan. Seperti pengembangan desa mandiri pangan, fasilitas pengisian lumbung pangan masyarakat, pengembangan pemanfaatan pekarangan dengan tanam sayuran pangan dan pengembangan lembaga distribusi pangan masyarakat (LDPM) untuk pengendalian harga sampai dengan tahun 2014 adalah upaya telah dilaksanakan di 260 gabungan kelompok tani (gapoktan).
Sedangkan tahun 2015 di 58 gapoktan, kegiatan ini ada kerjasama dengan yayasan Jateng Berdikari dalam meningkatkan mutu gabah dan jaminan harga (sebagai awal lokasi di 58 gapoktan). (sumber: Badan Ketahanan Pangan Jawa Tengah, 2016)
Prof. Suci menyampaikan paparan tentang “Kebijakan Ekonomi Pertanian dalam Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah” dengan tema kajian “Public Policy Decision Making Ketahanan Pangan Jawa Tengah”.
Eva Rafiqoh mahasiswa magan humas
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment