Pada Hari Kamis 08 April 2021 Pusat Inovasi dan Komersialisasi UNNES mengadakan kunjungan ke Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis di UNY.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk brainstorming dalam hal pengelolaan inovasi kampus. Selain itu, tujuan kunjungan tersebut juga termasuk persiapan dalam pengisian borang kinerja inovasi tahun 2021. Alasan pemilihan Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis di UNY sebagai tujuan kunjungan adalah kesamaan latar belakang UNNES dan UNY sebagai kampus mantan LPTK. Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis di UNY sebelumnya merupakan Pusat Studi Gender yang kemudian pada tahun 2017 berubah menjadi Pusat Inkubator Bisnis. Namun pada tahun 2019 berubah nama menjadi Pusat Inovasi, Inkubator Bisnis dan HKI. Pusat tersebut berada dibawah kepemimpinan LPPM UNY. Pusat Inovasi UNY memiliki tupoksi dalam mengelola produk-produk inovasi baik yang berasal dari dosen maupun mahasiswa. Pengelolaan tersebut mulai dari pengumpulan database sampai dengan pendampingan.
Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis UNY sangat fokus dalam pengelolaan inovasi seperti halnya Pusat Inovasi dan Komersialisasi UNNES. Hal tersebut terbukti dengan adanya mata kuliah wajib di semua jurusan yang ada di UNY. Namun, dalam menjalankan mata kuliah tersebut mahasiswa diwajibkan untuk menghasilkan ouput yang inovatif sehingga dapat menjadi bibit keirausahaan yang dapat dikembangkan. Selain itu UNY juga mengembangkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan juga Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berbasis kewirausahaan. Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis UNY juga sangat terbuka dalam menjaring kerjasama kewirausahaan dengan masyarakat sehingga mitra yang dimiliki sangat luas.
Selain dari program kewirausahaan mahasiswa, banyak inovasi yang dihasilkan dari dosen melalui penelitian dan pengabdian. Kemudian banyak juga yang dihasilkan dari program PPBT dan CPPBT. UNY sangat fokus dalam menginkubasi inovasi hingga berkembang dan dapat dikomersialisasikan. Banyak start-up yang bermunculan dari program inkubasi yang telah dilakukan. Hal tersebut dikarenakan ada fasilitas penunjang produksi dan pemasaran yang disediakan oleh UNY. Selain itu, banyak juga start-up yang bermunculan dengan memanfaatkan potensi desa dari hasil kerjasama UNY dengan BUMDES dan KEMENDES.
Dalam hal pengelolaan HKI, UNY mencetuskan kebijakan percepatan perolehan granted untuk mempercepat dan memperbanyak perolehan paten di UNY. Kebijakan tersebut dilakukan dengan melakukan kerjasama antara UNY dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Kebijakan tersebut mampu membuahkan hasil berupa perolehan paten granted sebanyak 40 dan 20 paten terdaftar. Namun permasalahan yang dihadapi UNY dan UNNES dalam pengelolaan paten adalah sama yaitu kebijakan pemeliharaan paten yang belum terealisasi dengan baik. Namun saat ini UNY masih menggodok regulasi terkait pemeliharaan paten.
Selain percepatan perolehan paten, UNY juga menerapkan kebijakan pendaftaran HKI secara gratis dengan kuota 400 HKI pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 disediakan kuota pendaftaran HKI gratis sebanyak 280 HKI. UNY juga mengadakan sosialisasi, mediasi dan juga pendampingan dalam penyusunan paten secara rutin melalui workshop sehingga menarik banyak dosen untuk berlomba-lomba memiliki luaran paten. UNY memiliki strategi perolehan Hak Cipta dengan menggandeng mahasiswa pascasarjana untuk mendaftarkan HKI produk tugas akhirnya.
Dalam upaya meningkatkan kinerja inovasi, UNY memaksimalkan sistem informasi yang dapat mengumpulkan data inovasi yang berasal dari penelitian dan pengabdian melalui SIMLPPM dan SIMHKI. Pengelolaan sistem tersebut juga melibatkan mahasiswa sebagai staff pembantu. Pengelolaan inovasi di UNY tidak hanya di tingkat LPPM tapi juga ada pengelola di tingkat fakultas. Setiap satu tahun sekali UNY memberikan penghargaan kepada 50 inovator terbaik dan inovasi yang dihasilkan dijadikan sebagai buku inovasi tahunan. Dalam hal pengelolaan sistem bagi hasil inovasi, UNY mengadakan perjanjian dengan mitra inovasi terkait nilai bagi hasil yang harus disetorkan kepada lembaga. Namun nilai bagi hasilnya berbeda-beda bergantung pada inovasi yang dihasilkan.
UNY memiliki komitmen dalam meningkatkan riset pendidikan agar menjadi ciri khas universitas yang diharapkan dapat bersaing dengan produk inovasi perguruan tinggi lainnya. Nuansa riset pendidikan di UNY sangat kuat sehingga sangat potensial dalam mengahasilkan inovasi di bidang pendidikan. Sistem pengukuran TKT dan Katsinov di UNY masih sama dengan UNNES yaitu masih dilakukan secara mandiri oleh dosen. Oleh sebab itu, dari hasil kunjungan tersebut menghasilkan rencana kerjasama antara UNY dan UNNES dalam membuat sistem pengukuran TKT dan Katsinov.
from Universitas Negeri Semarang
No comments:
Post a Comment