Universitas Negeri Semarang (UNNES) sukses menyelenggarakan seminar daring menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan langsung melalui Chanel Youtube UNNES dengan tema prestasi dan industri olahraga di era new normal, Selasa 30/6.
Pembicara dan sekaligus keynote speaker dalam acara diskusi ini adalah Dr (HC) Ir Airlangga Hartarto MBA MMT sebagai Ketua Umum PB Wushu sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian, pembicara kedua adalah Drs Tb Ade Lukman Djayadikusuma Memos sebagai Sekretaris Jenderal KONI Pusat dan Drs HAM Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 sekaligus Ketua Dewan Koperasi Indonesia, acara diskusi dimoderatori oleh Dr Hendi Pratama MA.
Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Dr Fathur Rokhman MHum dalam sambutannya mendukung segala bentuk upaya untuk kemajuan olahraga Indonesia. Sesuai dengan semangat Unnes tiada hari tanpa prestasi dan reputasi. Unnes telah beberapa kali mengadakan kompetesi wushu Piala Rektor level nasional. Dan beberapa prestasi mahasiswa Unnes telah membanggakan terkhusus cabang olahraga Wushu, Unnes mendapat medali perak sanda 52/56 kg putra di Sea Games 2019 Filipina atas nama Yusuf Widiyanto dan Laksamakan Pandu Pratama, Medali Perunggu Asian Games 2018, Medali Perunggu pada Islamic Solidarity Games di baku Azerbajian tahun 2017 dan Medali Emas pada kejuaraan dunia Wushu di Istora Senayan Jakarta 2015.
Lebih lanjut Rektor UNNES mengungkapkan beberapa akselerasi UNNES di masa New Normal dengan mengembangkan beberapa program , diantaranya penguatan Elektronik Learning (Elena UNNES) untuk mendukung perkuliahan, wisuda secara daring, ujian secara daring, konsultasi bimbinganan skripsi, tesis, disertasi secara daring, layanan administrasi juga didorong melalui elektronik office, dan kkn covid 19, serta pengembangan jaringan pengamatan sosial riset dan inovasi untuk Indonesia Maju.
Prof Fathur mengucapkan terimakasih kepada para pembicara, disela sela kesibukan dapat mendukung berjalannya webminar ini yang merupakan bagian dari implementasi visi misi Unnes. Diakhir sambutan Prof Fathur menyampaikan quotes dari Albert Einsten “life is like riding a bicycle, to keep your balance you must keep moving”.
Dr (HC) Ir Airlangga Hartarto MBA MMT selaku Keynote Speaker diawal sambutan menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang luar biasa kepada Unnes yang konsen terhadap dunia olahraga, terkhusus cabang olahraga wushu yang tiap tahun mengadakan kompetesi wushu piala rektor dan mahasiswanya yang telah berprestasi menjuarai olahraga wushu level nasional.
Dimasa pandemi covid 19 ini fakta mengungkapkan secara global semua aspek kehidupan terdampak dan pemerintah berusaha mengeluarkan stimulus dana di bidang kesehatan, sosial ekonomi dan keuangan ratusan triliun rupiah. Secara sektoral dampak pandemi covid 19 juga memukul dunia olahraga. Sebagai contoh liga-liga profesional di seluruh dunia membatalkan dan menangguhkan pertandingan, Olimpiade Tokyo di tunda hingga tahun 2021 Jepang di prediksi rugi 13.4 Milyar dollar AS dan yang terpenting sumber pemasukan utama bisnis industri olahraga terhenti sepeti hak siar, periklanan dan penjualan tiket.
Di Indonesia sendiri industri olahraga mulai stagnan karena segala bentuk marchindes,pakaian, sepatu dan lainnya yang mana pesanan tersebut dari luarnegeri mulai tertunda. Dan beberapa even olahraga internasional yang diselenggarakan di Indonesia di batalkan seperti Formula E Juni 2020, Kualifikasi piala dunia 2020 Indonesia VS Uni Emirat Arab Maret 2020, Piala AFF U 15/16 dan Um18/19 Juli-Agustus 2020, piala AFF Putri U 15/16 dan U 18/19 Juli – Agustus 2020 serta Indonesia Open 2020.
Lebih lanjut Airlangga Hartato mengatakan walau pandemi belum usai tuntutan prestasi tetap harus ada, di era new normal ini PB Wushu tetap mengadakan latihan- latihan dengan tetap menjaga protokol covid 19. Di akhir sambutannya, Airlangga berharap bahwa seluruh kegiatan di masa new normal ini tidak mengurangi kualifikasi dan prestasi atlet untuk kegiatan-kegiatan mendatang. Ia pun mengapresiasi Rektor Unnes Fathur Rokhman beserta para atlet kampus UNNES atas segala dukungan dan prestasinya terhadap kegiatan-kegiatan olahraga selama ini
Hal senada juga diutarakan oleh Sekjen Koni Drs Tb Ade Lukman Djayadikusuma Memos bahwa Koni melakukan pembinaan olahraga melalui pelatnas di masa pendemi yaitu dengan telah tersusunya protokol keolahragaan mencakup 3 hal yaitu kepelatihan, kompetesi, musyawarah olahraga disesuaikan dengan pentahapan adaptasi menuju tatanan baru. Sehingga keadaan new normal ini tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas olahraga disamping daya dukung industri olahraga.
Drs HAM Nurdin Halid selaku pembicara kedua pun menekankan bahwa industri olahraga adalah sebuah bisnis yang sangat besar, raksasa yang mampu menghasilkan profesionalisme menuju kesejahteraan bagi para atlit maupun masyarakat umum, artinya industri olahraga mampu membranding sebuah negara.
Indonesia sebagai sebuah negara besar harus mempunyai misi dalam industri olahraganya yaitu harus mampu mengadirkan sebuah kegiatan ekonomi yang besar, harus mampu sebagai alat perjuangan yaitu mampu menebarkan nasionalisme dan terakhir industri olahraga harus mampu membranding sebuah negara.
Ditambahkan oleh Nurdin bahwa Indonesia telah on the track dalam pengembangan industri olahraga. Proses pengkaderan bibit bibit olahragawan telah ada sampai level desa ucapnya. h7
from Universitas Negeri Semarang